Mohon tunggu...
Adinda Shalsa Faradillah
Adinda Shalsa Faradillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN KOLABORATIF KEMUNINGSARI KIDUL 71

KKN Kolaboratif Desa Kemuningsari Kidul

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahu Barokah Cak Edi, Mahasiswa KKN Kolaboratif Kembangkan Digitalisasi UMKM Berbasis Google Maps

23 Agustus 2022   12:12 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:42 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kemuningsari Kidul telah mendapati salah satu UMKM yang masih terbilang baru yaitu pabrik tahu Cak Edi. Usaha ini dirintis sejak pandemi terhitung sudah tiga tahun berdiri. Pabrik Tahu Cak Edi beralamat di RT 03 RW 01 Dusun Tegal Gayam, Desa Kemuningsari Kidul.

Selama merintis usaha ini, beliau menggunakan kedelai yang berkualitas dan bahan-bahan alami tanpa adanya bahan pengawet, sehingga tak heran tahu yang dihasilkan mampu menarik minat konsumen.

“Waktu itu saya libur 2 minggu untuk ke Sumatera, saya jualan lagi masih banyak yang beli. Banyak orang yang suka dengan tahu saya karena tidak menggunakan pengawet, serta menggunakan kedelai berkualitas” kutip beliau

Setiap harinya, produksi tahu Pak Edi menghabiskan 15 kg kedelai sebagai bahan baku utama. Sedangkan di hari-hari besar seperti perayaan idul fitri dan sejenisnya, beliau menghabiskan sampai 50 Kg.

“Kalau setiap harinya saya memproduksi 15 kilogram kedelai, tapi hari-hari besar seperti Lebaran saya bisa sampai memproduksi 50 kilogram kedelai” ujar beliau.

Namun terdapat kendala dalam pasokan kedelai yang harganya cenderung melambung tinggi, tercatat harga yang dipatok mencapai Rp 12.000 per kilogram, hal ini tentunya berbanding jauh dengan harga sebelumnya, yaitu Rp 6.000 per kilogram. Kenaikan harga kedelai menyebabkan harga tahu Pak Edi naik yang semula Rp 2.000 per 10 potong, menjadi Rp 2.500 per 10 potong. Sehingga Pak Edi memproduksi tahu dengan ukuran tetap.

“Ukuran tahu saya tetap meskipun harga kedelai naiknya banyak, hanya saja harga tahu saya naik Rp 500, dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500.” Ujar Cak Edi.

Dokpri
Dokpri

Upaya kami berdasarkan permasalahan tersebut adalah memperluas pangsa pasar agar meningkatkan produktivitas dengan melakukan optimalisasi melalui digitalisasi dengan menggunakan Google Maps.

Google maps sebagai platform untuk mempermudah konsumen untuk memperoleh data dan informasi tentang pabrik tahu Cak Edi sehingga langsung bisa menghubungi dan menjangkau tempat usaha tersebut. Selain itu tujuan dibuatnya Google Maps agar segmentasi lebih meluas dan konsumen dapat dengan mudah memberi review. Cara ini cukup efektif dalam meningkatkan minat pembeli. Google Maps yang sudah terbuat bisa dikunjungi lewat link berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun