ANALISIS TEORI STRUKTURALISME -- SEMIOTIK PADA NOVEL AYAH KARYA ANDRA HIRATA
PENDAHULUAN
Novel adalah karya sastra berbentuk prosa panjang yang mengisahkan sebuah cerita. Novel ditulis dengan gaya narasi yang terkadang terdapat deskripsi untuk menggambarkan suasana. Novel merupakan salah satu karya sastra yang menarik untuk dibaca karena novel memiliki alur cerita yang cukup panjang. Novel juga memliki banyak macam, sehingga novel bisa menentukan genre yang disukai oleh pembaca. Novel bukan karya sastra biasa, namun novel merupakan karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian kehidupan dalam cerita.
Novel berkaitan erat dengan bahasa, karena novel tercipta dari bahasa yang dicetuskan oleh penulis ke hasil tulisannya. Bahasa merupakan sebuah sistem dimana bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola tetap dan dapat dikaidahkan. Setiap lambang dari bahasa mengandung makna dan konsep. Untuk memahami makna yang tersirat dalam novel saat mengkajinya memerlukan teori semiotic, karena dalam novel terdapat banyak tanda-tanda yang menjadikannya multitafsir atau bermakna ganda. Sehingga memerlukan teori semiotik dalam menguraikan tanda-tanda tersirat dalam novel tersebut. Adapun teori yang akan digunakan peneliti ialah teori semiotic oleh C.S Peirce.
Semiotik merupakan salah satu kajian sastra yang membahas makna tanda. Pada pemahaman kajian sastra semiotik, semua karya sastra memiliki makna tanda sebagai pembangun karya, dan tanda dipahami melalui kajian semiotik. Dengan demikian pembaca dan penikmat sastra mampu menemukan makna yang diungkapkan pengarang. Serangkaian kajian sastra berfungsi dalam mengembangkan ilmu sastra dan karya sastra melalui ragam kajian, salah satunya semiotik yang dapat pula berfungsi sebagai acuan dalam proses analisis berupa novel.
Karya sastra novel selain mempunyai makna tersirat dari sebuah tanda, novel memiliki unsur struktur pembangunnya. Unsur pembagun novel dapat dijabarkan dengan teori strukturalisme. Teori Strukturalisme adalah faham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudyaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangung), structura berarti bentuk bangunan. Trend metodologis yang menyetapkan riset sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan oleh para ahli humaniora. Struktualisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi terhadap evolusionisme positivis dengan menggunakan metode-metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika dan ilmu-ilmu lain.
Analisis novel "Ayah" karya Andrea Hirata menggunakan teori semiotik oleh C.S Peirce dan teori strukturalisme saling berkaitan. Semiotic memandang bahwa karya sastra merupakan struktur tanda yang bermakna. Tanpa memperhatikan sistem tanda, makna dan konvensi tanda, stuktur karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal sehingga dapat dikatakan bahwa strukturalisme tidak dapat dipisahkan dari semiotik.
Tujuan dalam analisis ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: 1) Tanda yang meliputi ikon, indeks, dan simbol dalam novel Ayah karya Andrea Hirata berdasarkan analisis semiotik, 2) Unsur intrinsic dalam novel Ayah karya Andrea Hirata berdasarkan analisis strukturalisme.
Fokus kajian yang akan dibahas ialah analisis novel Ayah karya Andrea Hirata dengan menggunakan teori semiotik oleh C.S Peirce dan teori strukturalisme. Teori semiotik akan difokuskan membahas tanda tersirat yang ada di novel Ayah Karya Andrea Hirata berupa simbol, ikon, dan indeks. Teori strukturalisme akan berfokus pada unsur intrinsik yang ada di novel Ayah karya Andrea Hirata.
KAJIAN TEORI
Teori semiotika yang akan digunakan untuk menganalisis ialah teori C.S Peirce pada novel "Ayah" karya Andrea Hirata. Teoi yang dikemukakan oleh Peirce ialah teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant. Tiga hal tersebut saling berkaitan, sebuah tanda harus diinterpretasikan dan sebuah tanda yang sudah dihubungkan dengan objek maka dari tanda yang orisinal berkembang suatu tanda baru yang disebut interpretant.