Mohon tunggu...
Adinda Febriyanti
Adinda Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Komunikasi Indonesia: Dampak Fenomena "IPad Kids" terhadap Perubahan Perilaku Komunikasi Gen Z

18 November 2024   22:50 Diperbarui: 18 November 2024   23:15 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"IPad Kids" adalah sebuah kata slang dari yang mengacu pada seseorang yang selalu
menggunakan gadget sehingga merubah kepribadian dan gaya hidup mereka. "IPad Kids" ini digambarkan sebagai seseorang yang bermain game atau menonton video dengan durasi yang sangat lama. "IPad Kids" bisa ditemui pada banyak kalangan, terutama kalangan remaja.

"IPad Kids" menjadi trend di sosial media TikTok. Tidak sedikit konten kreator yang membahas dan membuat konten tentang "IPad Kids" ini. Ada yang memberi tanggapan baik dan buruk, ada pula yang membuat trend ini menjadi lelucon.

Berdasarkan observasi, remaja ""IPad Kids" sendiri mengakui bahwa memang tidak bisa jauh dari gadget. Bahkan pada saat berkegiatan seperti makan, buang air besar. mandi, menonton tv, dll. Terkadang, beberapa orang yang tidak termasuk "IPad Kids" merasa kesal, karena mereka tetap fokus pada gadget disaat sedang mengobrol atau berkumpul.

Fenomena ini cukup penting untuk memberikan informasi kepada remaja yang kecanduan gadget. Karena hal ini dapat memberikan perubahan yang signifikan terhadap remaja. Dapat juga untuk memberi peringatan kepada orang tua agar tidak membiasakan menjadikan gadget sebagai penolong disaat anak atau remaja sedang marah atau tantrum.

Berdasarkan peristiwa sebelumnya, riset pada tahun 2020 menyatakan bahwa 19,3%
remaja mengalami kecanduan gadget. Sejumlah 2.933 remaja mengalami peningkatan durasi online hingga 11,6 jam per hari. Inilah awal mula sebutan "IPad Kids" muncul dan menjadi trend di era sekarang.

Jika fenomena "IPad Kids" ini tidak mereda hingga diwajarkan, maka akan menjadi kebiasaan buruk untuk masa depan. Dikarenakan hal ini tidak hanya sekedar trend saja, tetapi ini adalah hal yang cukup serius.

Meskipun ada sisi positifnya, fenomena ini harus ditanggapi dan diperhatikan dengan bijak baik oleh remaja itu sendiri ataupun oleh orang tua. "IPad Kids" tentunya akan memberikan dampak yang signifikan kepada remaja. Dampak negatif akan lebih banyak dibandingkan dampak positif.

Dampak positif dari fenomena ini yaitu : Peningkatan bahasa, menjadi akses ke berbagai aplikasi dan konten digital yang kaya kan bahasa, dapat meningkatkan pemahaman terhadap bahasa. Keterampilan digital, penggunaan perangkat sejak dini dapat membantu untuk mengembangkan keterampilan yang penting di era sekarang, seperti kemampuan mengedit, berkomunikasi, dan mencari informasi. Dan juga pengembangan komunikasi non-verbal, mereka dapat belajar untuk mengekspresikan diri melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah dan intonasi suara.

Namun negatifnya, menurunkan keterampilan komunikasi tatap muka: yang dimana anak anak atau remaja terlalu banyak menghabiskan waktu dengan gadget dibanding berinteraksi dengan orang lain. Kesulitan mengelola emosi juga menjadi salah satu dampak negatif dari fenomena ini, karena komunikasi melalui gadget atau perangkat digital dapat menyulitkan mereka untuk memahami dan mengelola emosi terhadap orang lain. Dan juga kurangnya perhatian pada lingkungan sekitar, terlalu sering menggunakan gadget membuat mereka kurang memperhatikan lingkungan sekitar dan kehilangan kesempatan untuk belajar dari dunia nyata.

Bagaimana cara menyeimbangkan 2 dampak tersebut? Yaitu dengan cara membatasi waktu penggunaan, seperti menetapkan batasan waktu yang jelas untuk penggunaan gadget, memilih konten yang sesuai, mengawasi konten sesuai umur dan minat mereka.

Jadi bisa disimpulkan, Fenomena "iPad Kids" adalah cerminan dari perkembangan zaman. Penggunaan perangkat digital dapat memberikan banyak manfaat bagi anak-anak maupun remaha, namun perlu diimbangi dengan aktivitas non-digital agar perkembangan mereka secara keseluruhan menjadi optimal. Dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun