Mohon tunggu...
Adinda LestariSilaban
Adinda LestariSilaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka mendengarkan musik dan suka bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Tradisi Marsialapari yang Ada di Sumatera Utara

15 September 2024   11:01 Diperbarui: 15 September 2024   11:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi dari merdeka.com

Negara Indonesia mempunyai beragam tradisi dan budaya yang sangat menarik dan beraneka ragam dari sabang hingga merauke.Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang diwariskan dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, meliputi norma, nilai, kepercayaan, adat istiadat, seni, dan pengetahuan. Setiap suku daerah mempunya ciri khas dari budaya budaya yang ada ditempat mereka. Seperti di Mandailing, Sumatera Utara ada budaya yang bernama marsialapari. Tradisi pada budaya ini dapat disebut juga dengan gotong royong.

Dalam menjalani tradisi ini masyarakat akan membantu saudara mereka atau teman mereka untuk menggarap atau mengerjakan sesuatu disawah dan dikebun seperti menanam padi, memanen padi atau tanaman lainnya . Mereka melakukannya dengan sukarela karena tradisi ini terus bergantian terhadap petani satu dengan yang lainnya. Secara bergilir itu seperti misalnya hari ini petani A pergi ke sawah petani B dan bekerja selama 1 hari berarti lusa atau setelah pekerjaan di sawah petani B sudah selesai  adalah giliran petani B yang pergi kesawah petani A dan bekerja atau membantu pekerjaan disana. Biasanya tugas para lelaki lebih berat daripada perempuan. Hal ini sangat melekat pada masyarakat Mandailing, Sumatera Utara.

Dengan adanya tradisi ini yang dilakukan secara bergilir maka akan mempererat tali pertemanan, dan persaudaraan mereka. Pekerjaan yang disawah awalnya berat menjadi ringan karena adanya kegiatan gotong royong. Pada daerah lain di Sumatera Utara budaya ini bukan hanya dilakukan saat menanam padi dan memanen padi saja tetapi bisa dilakukan saat ada saudara atau tetangga yang sedang melakukan acara adat lainnya. Sehingga budaya ini harus terus diwariskan kepada generasi generasi muda agar budaya ini tidak hilang di jaman yang semakin modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun