Mohon tunggu...
adinata satria
adinata satria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Veterinary Medicine Student in Airlangga University

i like reading

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Faktor Kurang Tidur Mempengaruhi Perilaku Anak Muda

10 Desember 2024   15:11 Diperbarui: 14 Desember 2024   20:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Kekurangan tidur pada remaja telah menjadi isu yang semakin diperhatikan, terutama dalam konteks dampaknya terhadap perilaku. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu berbagai masalah perilaku yang berisiko, termasuk agresi dan kekerasan terhadap orang tua.

            Kurang tidur berpengaruh besar terhadap kesehatan mental remaja. Menurut National Sleep Foundation, remaja yang tidak mendapatkan tidur yang cukup cenderung mengalami kecemasan, depresi, dan bahkan memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Stres yang berkepanjangan akibat kurang tidur dapat memperburuk kondisi emosional mereka, menjadikan mereka lebih mudah marah dan impulsif. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko terjadinya konflik dengan orang tua, yang bisa berujung pada tindakan kekerasan.

            Tidur memiliki peranan penting dalam proses pematangan otak, terutama di bagian lobus frontal yang mengontrol perilaku impulsif dan pengambilan keputusan. Ketika remaja kurang tidur, fungsi ini terganggu, sehingga mereka lebih cenderung melakukan tindakan berisiko, termasuk kekerasan. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang tidak cukup tidur memiliki kecenderungan untuk bereaksi berlebihan terhadap situasi stres dan konflik

            Kurang tidur tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental tetapi juga meningkatkan kemungkinan terlibat dalam perilaku berisiko. Remaja yang mengalami kekurangan tidur seringkali terlibat dalam aktivitas seperti penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. Mereka juga cenderung lebih agresif dan impulsif, yang dapat menyebabkan tindakan kekerasan terhadap orang tua atau anggota keluarga lainnya

            Kurang tidur memiliki dampak signifikan terhadap perilaku remaja, termasuk potensi terjadinya kekerasan terhadap orang tua. Dengan memahami hubungan antara kualitas tidur dan kesehatan mental serta perilaku sosial remaja, langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan untuk mengurangi risiko tersebut. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memperhatikan tanda-tanda kurang tidur pada anak-anak mereka dan menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan tidur yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun