Polemik usulan pergantian nama Bandara Sepinggan menjadi Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan membuat masyarakat kota Balikpapan melakukan protes keras terhadap usulan tersebut, yang dikarenakan nama bandara itu memiliki sejarah yang sangat kuat terhadap perkembangan kota Balikpapan. Seakan memaksakan keegoisan sang Gubernur, Awang Faroek Ishak menyatakan bahwa pergantian nama bandara sudah final, padahal usulan tersebut tidak mendapat persetujuan dari
Eksekutif dan
Legislatif Kota Balikpapan. Hal ini membuat masyarakat yang pro terhadap kebijakan Gubernur melakukan Aksi tandingan dimana aksi tandingan ini menyatakan bahwa ketua DPRD Kota Balikpapan yaitu Andi Burhanudin Solong telah melecehkan Sultan Aji Muhammad Sulaiman serta Awang Faroek Ishak, Padahal tidak ada niatan untuk menghina. Ketua DPRD serta Wali Kota Balikpapan telah melakukan prosedur yang benar sebagai Wakil dan Pemimpin Kota Balikpapan, dimana mereka menampung serta memperjuangkan aspirasi masyarakat Kota Balikpapan. Apabila isu SARA itu terjadi, Awang Faroek Ishak harus bertanggung jawab dalam hal ini karena beliau yang menciptakan polemik, dimana menyatakan usulan tersebut telah diterima oleh Kemenhub dan segera diresmikan, PadahalÂ
Kementerian Perhubungan memastikan tidak bisa mengabulkan permintaan izin perubahan nama Bandara Sepinggan Balikpapan menjadi BandaraSultanAjiMuhammadSulaiman, jika ada penolakan dari DPRD atau pemerintah daerah setempat. Sesuai aturan yangÂ
ada, keduanya merupakan pihak yang paling berhak mengajukan perubahan nama. Bukan pihak lain, tak terkecuali pemerintah Provinsi Kaltim, dalam hal ini Gubernur Awang Faroek Ishak. Seharusnya Beliau harus mengikuti aturan, sebagai pemimpin tentu tahu aturan, jangan sampai polemik yang dibuat malah mengakibatkan terjadinya pertikaian dibawah. Penolakan jangan diartikan tidak menghargai leluhur. Masyarakat Balikpapan dalam hal kedaerahan sangat menghargai Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Kebijakan Selengkapnya