Mohon tunggu...
Ahaddin Arhamda Sibarani
Ahaddin Arhamda Sibarani Mohon Tunggu... Freelancer - Bantu Rakyat

Web : www.ahadd.in

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Usulan Pahlawan Nasional untuk Joesdi Ghozali dan Anton TImur Djaelani

10 November 2023   22:27 Diperbarui: 10 November 2023   22:41 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ahaddin

Usulan Pahlawan Nasional untuk Joesdi Ghozali dan Anton Timur Djaelani.

Joesdi Ghozali, Lahir di Klaten 20 Oktober 1923, Beliau meninggal dunia di rumah sakit Telogorejo, Semarang sekitar pukul 11.55 Wib, Selasa, 11 Maret 1997. Almarhum meninggal pada usia 74 tahun dengan meninggalkan seorang istri Hj. Hunikah (62) serta delapan orang anak. 

Dan Anton Timur Djaelani lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 27 Desember 1922, Mereka adalah Pendiri Pelajar Islam Indonesia (PII). Pak Timur yang juga mantan Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama. Belum banyak yang mengenal dua tokoh ini, Pak Anton Timur Djaelani adalah Peramu Pendidikan Ilmu Agama dan Dunia. 

Sudah saat nya pendiri Pelajar Islam Indonesia ini diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional sebab sudah banyak kader dan alumni PII tersebar di berbagai pimpinan, elite politik di Negara ini. Terlepas dari itu semua, ada juga alumni PII yang sukses menjadi pengusaha, Kyai, Ustadz dan Juga Orang berpengaruh di Negeri ini. Menurut Website Kemenkeu syarat usulan untuk menjadi Pahlawan Nasional ada dua, syarat umum dan khusus. 

Syarat umumnya adalah Warga Negara Indonesia yang berjuang di wilayah NKRI, Mempunyai integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara. Walaupun PII pernah menolak asas tunggal, tetapi jasa para pendiri PII ini cukup dapat diperhitungkan.

Pelajar Islam Indonesia ( PII ) adalah organisasi yang didirikan oleh Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Noersyaf. Didirikan di Yogyakarta, tanggal 4 Mei 1947 pada masa - masa perang mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. 

Pada masa itu para kader PII juga sangat dekat dengan Jenderal Besar Soedirman. Sehingga cukup diperhitungkan. Alumni PII sekarang sudah banyak yang menjadi tokoh dan penentu kebijakan di Negeri ini, namun kurang memperhatikan para sesepuh dan pendiri PII itu sendiri, Sebut saja Mantan Wapres Jusuf Kalla, Menko PMK Prof. Muhadjir, Rektor IPB Prof. Arif Satria, Politisi Nasrullah Larada, Ahmad Muzani, abib Abu Bakar Al Habsyi, Ali Mochtar Ngabalin, dan masih banyak lagi. 

Kita berharap bahwa ini bisa menjadi perbincangan dan agenda khusus dalam mengusulkan gelar Pahlawan Nasional ini. Dan menjadi issue yang strategis diluar dari pembahasan politik di Grup - grup Whatsapp Keluarga Besar dan Alumni Pelajar Islam Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun