KORPORAT.COM, JAKARTA-- Banyak orang seumur hidup kerja mengejar uang, tidak sepenuhnya salah sih, tapi uang itu seperti kupu-kupu, seperti ayam, semakin anda kejar ia semakin lari. Dan belum tentu juga dapat apa yang anda kejar.
Prinsipnya sama, jika anda ingin menangkap kupu-kupu maka sediakan bunga, jika anda ingin menangkap ikan, sediakan umpan. Begitupun cara kerja uang.
Adapun hal yang perlu anda ketahui cara kerja uang adalah
   1. Uang akan mendekati orang-orang yang punya value atau nilai.
Pertanyaanya, anda ini orang yang bernilai ngak? kalau anda orang yang bernilai, tak perlu anda minta dinaikan gaji, tapi tanpa diminta bos anda akan menaikan gaji anda untuk mengikat anda agar tidak lepas dari dia, karena anda adalah aset baginya.
Contoh lain, kenapa ada dokter laku dan ada dokter tidak laku membuka praktek? jawabanya karena dokter yang laku punya value dan yang satu tidak punya value. Jadi penting bagi anda untuk membangun value bagi diri anda.
   2. Bukaan berapa uang yang and hasilkan
Seberapapun besar gaji atau pendapatan anda kalau habis bulan habis pula gaji anda, bahkan habis bulan anda tetap terhutang, artinya anda tetap kere. Untuk itu, anda perlu menyelamatkan sebagian dari gaji anda.
Artinya kekayaan anda bukan terletak pada besar gaji atau pendapatan, melaikan terletak pada besaran yang anda selamatkan atau anda simpan, lalu kemudian anda jadikan aset, aset itu nantinya akan mendatangkan kekayaan bagi anda, maka itulah cara kerja uang yang benar.
   3. Nilai uang akan menyusut.
Karena infalasi maka nilai uang selalu menyusut. Misalkan uang Rp100 jt tahun 2013 mungkin dapat membeli sepetak sawah, tapi di tahun 2019, dengan jumlah uang yang sama, anda tidak dapat lagi untuk membeli sepetak sawah karena harganya telah melonjak. Â Â
Artinya anda harus mengikat kekayaan anda pada asset yang nilainya tidak terpengaruhi oleh inflasi
   4. Investasi pada bidang yang anda kuasai.
Jika anda ikut-ikutan dan investasi pada bidang yang anda tidak kuasai, bukan tidak mungkin kekayaan anda akan hilang, merugi dan jatuh bangkrut. Jika anda tidak memahami bisnis yang akan ada inves, maka akan lebih baik jika modal yang ada anda jadikan aset berupa barang yang tidak terpengaruh inflasi.Â