Mohon tunggu...
Adi Muhammad Taufiq
Adi Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... -

Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam berpikir harus kita ubah dengan kreativitas yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi penuh dengan aktivitas, detik demi detik. Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Vs Konser Musik!!!

15 Juli 2010   06:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Musim masuk sekoloah kini telah diambang mata, untuk kota Makassar pembelajaran di sekolah-sekolah akan dimulai pada tanggal 19 Juli 2010 entah dengan kota-kota lain di Indonesia.

Dewasa ini kita menyikapi dunia pendidikan, khususnya sekolah sebagai sumber ilmu, untuk hal tersebutlah pemerintah Orde Baru di bawah rezim Soeharto memberlakukan sebuah program yang menarik, Wajar 9 Tahun , Wajib Belajar Sembilan Tahun. Sebuah kebijakan yang menarik dan seharusnya berguna untuk investasi negeri ini.

Namun, bukan hal tersebut yang akan kita bahas kali ini. Kali ini kita akan membicarakan tentang semakin komplkesnya tantangan bagi dunia pendidikan di negara kita yang tercinta ini. Rasanya tak akan cukup waktu jika kita membahas carut marut dunia pendidikan kita dimulai dengan pendaftaran siswa baru yang dirasa jauh dari apa yang dijanjikan oleh pihak yang berwenang hingga proses pelaksanaan ujian nasional yang tetap memjadi perbincangan yang menarik.

Namun yang paling penting diperbincangkan adalah proses dari pembelajaran di sekolah itu sendiri sebagai ujung tombak pendidikan. Hal yang memprihatinkan bisa kita lihat dari yang terjadi di luar lingkungan sekolah yang penuh dengan 'godaan'. Hal yang sudah sering kita saksikan bahwa berbagai konser musik live yang diadakan hampr semua media televisi di lakukan di jam-jam sekolah, ironisnya lagi dari sekian banyak penonton yang hadir hampir 90 % diantaranya adalah penonton dengan usia sekolah. Pertanyaannya APAKAH MEREKA TIDAK SEKOLAH?.

Masih ingat dalam ingatan kiat sewaktu Walikota Tanggerang membubarkan sebuah acara Konser Musik yang dilakukan oleh salah satu televisi, walikota beranggapan konser tersebut bisa memicu keributan antarpelajar yang menonton pentas musik tersebut. Hal itu, mengganggu proses pembangunan dunia pendidikan di Kota Tangerang. Bahkan ironisnya banyak dari mereka yang masih berseragam sekolah kata sang Walikota.

Pertanyaannya jika kita sudah tidak mau peduli lagi, maka mau dibawah kemana bangsa ini ?0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun