Pendapatan per kapita dapat menunjukkan kondisi ekonomi suatu negara. Tingkat daya beli masyarakat suatu negara dapat diukur melalui pendapatan perkapita. Pembangunan ekonomi suatu negara digambarkan atau diukur dengan pertumbuhan ekonominya.Salah satu cara untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah dengan menghitung produk domestik bruto (PDB). Peningkatan PDB menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Berkembangnya kegiatan ekonomi yang menghasilkan peningkatan barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat disebut pertumbuhan ekonomi. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dilihat sebagai masalah makroekonomi jangka panjang. Kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa dari komponen produksinya terus meningkat secara kuantitatif dan kualitatif. Salah satu sumber devisa utama negara adalah ekspor. Ekonomi terbuka memungkinkan ekspor menyebar ke berbagai negara dan meningkatkan produksi, mendorong pertumbuhan ekonomi. Ekspor memiliki dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara karena produk yang dibuat dengan menggunakan faktor produksi murah dan melimpah akan diekspor. Melalui penjualan barang dan jasa ke pasar internasional, kegiatan ini meningkatkan pendapatan negara dan membantu meningkatkan cadangan devisa negara. Salah satu keuntungan dari kegiatan ekspor impor adalah peningkatan laju perekonomian. Peningkatan aktivitas ekspor menyebabkan permintaan mata uang domestik meningkat dan nilai tukar meningkat. Tingkat pengangguran akan berkurang dan semua karyawan akan dipekerjakan sepenuhnya. (Amanda Novianingrum et al., 2024)
Impor biasanya didefinisikan sebagai membawa barang dari negara lain ke dalam negeri. Ini adalah jenis transportasi legal barang atau komoditi dari satu negara ke negara lain. Bisnis ini biasanya terkait dengan bea cukai di setiap negara yang terlibat antara negara pengirim dan negara penerima. Impor, juga disebut sebagai pemasukan barang dari luar negeri, adalah bentuk pembelian barang dari negara lain. Kegiatan ini dapat memiliki efek yang baik atau buruk, jadi perlu diimbangi dengan kegiatan ekspor.(Arifudin et al., 2024)
       Dalam perdagangan internasional, nilai tukar sangat penting karena memungkinkan pengusaha dan pedagang internasional untuk mengukur dan memahami risiko serta keuntungan dari usaha mereka dengan memahami bagaimana nilai tukar bekerja. Nilai tukar memengaruhi utang luar negeri dan transaksi internasional seperti ekspor dan impor. Jika nilai tukar rupiah melemah, pengusaha yang memiliki utang luar negeri akan merugi karena nilai utang mereka meningkat. Karena nilai tukar yang fluktuatif akan meningkatkan harga barang dalam negeri, Indonesia adalah importir utama bahan baku industri. Nilai tukar suatu negara dapat dibagi menjadi dua bagian: nilai tukar riil (atau nilai tukar sebenarnya) dan nilai tukar nominal (atau nilai tukar yang digunakan untuk bertukar antar mata uang). Oleh karena itu, kurs rupiah adalah Nilai tukar riil menentukan tingkat dimana pelaku ekonomi dapat memperjualbelikan barang dan jasa antar negara. Sebaliknya, mata uang rupiah dapat ditukar dengan mata uang negara lain.(Adnan et al., 2024)
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Ekspor, dan Nilai Tukar Tahun 2019-2023
Sumber data BPS 2019 -- 2023 (Diolah)
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah ekspor sedikit berfluktuasi dari tahun 2019 hingga tahun 2023, dengan tahun 2022 menjadi tahun dengan jumlah ekspor tertinggi yaitu sebesar US$291.904,3. Kegiatan impor pada tahun 2019 hingga tahun 2023 mengalami fluktuasi, dimana tahun 2022 menjadi tahun dengan volume impor tertinggi sebesar US$237,447.10 sehingga memberikan dampak yang lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan tahun sebelumnya. Volume impor dan ekspor pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai tukar mengalami fluktuasi pada tahun 2019 hingga tahun 2023, dengan tahun 2022 menjadi tahun dengan nilai tukar tertinggi sebesar $15,731.00. Diantara nilai pertumbuhan ekonomi tahun 2019 hingga tahun 2023, nilai tertinggi muncul pada tahun 2022 yaitu sebesar 5,31%, dan nilai terendah muncul pada tahun 2020 yaitu -2,10%. krisis mata uang terjadi tahun ini. Merebaknya epidemi ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Perdagangan internasional berupa impor dan ekspor akan menimbulkan kemungkinan terjadinya retempat lokasi produksi. Perluasan ukuran pasar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu negara terhadap suatu jenis barang tertentu akan meningkatkan kemungkinan negara pengimpor memproduksi barang tersebut. Kemungkinan ini didasarkan pada perbandingan biaya produksi di negara pengekspor ditambah biaya transportasi dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang di negara pengimpor. Jika biaya produksi ditambah biaya transportasi di negara pengekspor lebih besar dibandingkan biaya produksi di negara pengimpor, maka investor akan memindahkan lokasi produksi ke negara pengimpor. Perdagangan internasional mendorong setiap negara untuk berkonsentrasi pada produksi produk yang memiliki keunggulan komparatifnya. Spesialisasi produksi yang penuh akan terjadi dalam kasus konstanta biaya, sedangkan spesialisasi yang tidak penuh akan terjadi dalam kasus peningkatan biaya. Ini penting untuk diingat bahwa spesialisasi itu sendiri tidak bermanfaat bagi masyarakat kecuali jika dikombinasikan dengan kemampuan untuk menukar produk yang dihasilkannya dengan barang lain yang dibutuhkan. Spesialisasi plus perdagangan bisa meningkatkan pendapatan riil masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru menurunkan kesejahteraan masyarakat. Ini berarti bahwa perdagangan tidak akan membuat pendapatan riil masyarakat lebih rendah, dan sangat mungkin membuatnya lebih tinggi. Tetapi perhatikan bahwa analisa semacam ini bersifat "statik", yaitu tidak memperhitungkan pengaruh-pengaruh yang timbul apabila situasi berubah atau berkembang, seperti yang kita jumpai dalam kenyataan.(Dan Perekonomian et al., n.d.)
Â
DAFTAR PUTAKA
Adnan, M., Afrida, L., Nilai Tukar, A., Islam Negeri Ar-Raniri Banda Aceh, U., & Agama Islam Negeri Langsa, I. (2024). ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA. 3(1).
Amanda Novianingrum, S., Nara Kartika, S., Khasanah, U., Kurniawan, M., Letnan Kolonel Endro Suratmin, J. H., & Lampung, B. (2024). Pengaruh Ekspor, Impor, dan Nilai Tukar terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 2014-2023. 1(3), 58--73. https://doi.org/10.61132/eksap.v1i3.180
Arifudin, A., Nurhidayah, S., Sintiya, S., Afifudin, A., & Nabih, A. N. (2024). Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Neraca Perdagangan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, 2(3), 1--08. https://doi.org/10.61132/moneter.v2i3.562
Dan Perekonomian, P., Hasoloan, J., & Prodi Pend Ekonomi FKIP Unswagati, D. (n.d.). PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H