Kau datang
di saat ku sedang jatuh cinta
Kau bahagiakan ku
di saat aku sedang merasakan indahnya cinta
Kau bisikan cinta yang penuh nafsu
di saat aku di peluknya
Kau hiasi lagi hati yang penuh cinta ini
Terpaksa aku mengalah karena itu
Ku buang cinta pertamaku
Dan ku ambil cintamu
Isi di relung hati ini tampak meluap keluar
Tak cukup menampung rasa cinta
Dari kau dan dia
Namun aku berjanji untuk melupakannya
Jahat memang – “demi cinta,” ungkapku
Betapa bahagianya aku menjadi milikmu, Sang Kedua
Garansi cinta yang kau beri,
Tampak tulus tak berkalang noda
Sampai ku tahu bahwa kau tampak sempurna
di hatiku
Tapi itu semua hanyalah "penampakan"
"Penampakan" yang begitu menyeramkan, untukku
Karena kau hanya menyamar - tega
Hasilnya aku tak menyangka
Kau tangkap aku lalu kau lempar aku
dengan segala kebohonganmu
Kebohongan manis
namun pahit di akhir
Sang Kedua, aku tak salah - mencintaimu
aku juga tak salah - memilihmu
Namun aku salah - mempercayaimu
Sang Kedua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H