Mohon tunggu...
adi renda nugroho
adi renda nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Enginer

Aku suka dengan takdir kopi takdirnya pahit dan takdirku mencintaimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indahnya Sang Rembulan

9 Juli 2024   23:17 Diperbarui: 9 Juli 2024   23:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam yang sunyi bercahaya,
Rembulan bersajak cinta  dalam senyap,
Keindahan wanita terpahat gemilang,
Tiada tanding di langit yang terjaga.

Seperti rembulan yang misterius,
Wanita yang ku cintai tiada bandingnya,
Dalam matanya terpancar sinar,
Seperti bintang di langit yang kerdip redup.

Rahasia yang tersembunyi dalam senyumnya,
Laksana rembulan yang menyelinap dalam kabut,
Kelembutan yang menyentuh hati,
Menyulam mimpi indah dalam mimpiku.

Baca juga: Sang Rembulan

cinta  yang tak terucap,
Mengalir dalam getaran hati,
Sekuntum bunga di taman hatiku,
Mengembang dengan penuh cinta abadi.

Wanita yang kucintai bagai rembulan malam,
Penuh misteri dalam keanggunan,
Setiap geraknya mengalun indah,
Bagai puisi yang abadi terukir di ruang sanubariku.

Oh, keindahan yang tiada terkira,
Di matanya kutemukan kedamaian,
Laksana rembulan yang memantulkan cahaya,
Menerangi jiwaku dalam kegelapan.

Di malam yang sunyi bercahaya,
Rembulan bersajak cinta dalam senyap,
Keindahan wanita terpahat gemilang,
Tiada tanding di langit yang terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun