Mohon tunggu...
adi renda nugroho
adi renda nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Enginer

Aku suka dengan takdir kopi takdirnya pahit dan takdirku mencintaimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Deritanya Tiada Akhir

18 Desember 2023   23:35 Diperbarui: 18 Desember 2023   23:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menari berputar di sekelilingmu mengagumi keindahanmu. Namun dengan teganya kau renggas kebahagianku. Kau bakar sayapku, jiwaku, tubuhku tak tersisa sedikitpun. Kau adalah melati yang mekar menebarkan wangimu sedang aku adalah gurun luas yang rumputpun tak mau tumbuh di atasku. Kau adalah matahari yang indahmu begitu mengagumkan hingga mata tunduk saat mencoba sedikit melirik ke arahmu l, sedang aku adalah menara api yang tak mampu menerangi tiangnya sendiri. Hah aku tak mampu bahkan sekedar membayangkan aku bersanding di depan penghulu. Kamu adalah obat atas rasa rinduku namun kau malah menyakitiku bukan hanya ragaku namun juga dunia, jiwa, dan harapanku. *** Aku mencintaimu dengan segenap raga dan jiwa namun kau malah merebut itu dariku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun