Dari lautan cintanya tetesan ini berasal, bertahan tak kenal waktu sampai tibalah ajal,
Rindu yang membelenggu menyakiti jiwa,
Menapaki jalan menyapu debu tanpa suara,
Doa dan harapan selalu ku persembahkan,
Hingga tuhan membukakan jalan,
Ku bisikan namamu di setiap sujud ku
Mungkin kau tak mampu mendengar suaraku
Namun namamu menggema
Di langit-langitnya sang maha cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!