Mohon tunggu...
Adilla Zahra Putri
Adilla Zahra Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Kaum Dhuafa UHAMKA: Menilik Perjuangan Ibu Tunggal dalam Menghidupi Keluarga

28 Desember 2022   10:56 Diperbarui: 28 Desember 2022   11:05 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 sudah mulai mereda, aktivitas sudah mulai berjalan normal seperti biasanya, namun tidak dengan mereka yang telah pergi mendahului. Seperti yang diketahui, tidak sedikit masyarakat yang kehilangan orang tersayang akibat pandemi covid-19. Seperti menjungkirbalikan keadaan, pandemi covid-19 datang secara tiba-tiba merubah kehidupan. Masa pandemi memberikan kesan yang berbeda bagi setiap orang, salah satunya ibu Yuliana.

Di masa pandemi, ibu Yuliana kehilangan sosok suami yang meninggal karena penyakit paru-paru yang dideritanya, empat bulan sang suami jatuh sakit dan hanya berbaring di kasur hingga terkonfirmasi terkena virus covid-19 dan mengakhiri hidupnya tanpa sempat berpamitan dengan keluarga. Tidak ada yang seseorang baik-baik saja ketika ditinggal pergi orang tersayang, begitu pun dengan ibu Yuliana. Namun, dimasa sedihnya beliau harus bangkit demi melanjutkan hidup menggantikan posisi suami menjadi seorang kepala keluarga yang mencari nafkah untuk menghidupi kedua anaknya yang masih bersekolah.

Selama mencari pekerjaan semenjak ditinggal suaminya, ibu Yuliana bertahan hidup dari bantuan-bantuan dan hasil penjualan barang-barang peninggalan suaminya. Sehingga sebulan kemudian ibu Yuliana mendapatkan pekerjaan menjadi buruh cuci piring di salah satu tempat makan. Namun bukan berarti kehidupan ibu Yuliana sudah membaik, kondisi ekonomi yang serba mahal, biaya dan keperluan sekolah kedua anaknya dan uang sewa tempat tinggal membuat ibu Yuliana kesulitan untuk menghidupi keluarga dengan penghasilan yang tidak mencukupi, sehingga tidak jarang ibu Yuliana meminjam uang untuk memenuhi kebutuhannya.

Melalui program pemberdayaan kaum dhuafa UHAMKA, kami dapat mengetahui kehidupan seorang ibu tunggal yang berusaha menjalani kehidupan dengan penghasilan yang tidak mencukupi. Tujuan awal kami adalah membantu keluarga ibu Yuliana untuk memperbaiki kondisi perekonomian dan segi agamanya dengan memberikan bantuan-bantuan materil dalam bentuk sembako, perlengkapan ibadah dan uang tunai. Alhamdulillah atas izin Allah SWT serta bantuan dan dukungan dari pihak-pihak yang terlibat, kami dapat mengumpulkan dana sebesar Rp. 1.000.000 yang secara penuh kami salurkan untuk membantu keluarga ibu Yuliana.

Dengan adanya program pemberdayaan kaum dhuafa UHAMKA, kami bersama tim yang beranggoatakan Adilla Zahra Putri, Fatihani Syahira dan Afin Ajhar Jaisy sebagai Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dapat mengetahui pentingnya berbagi dan bersyukur atas apa yang sudah dimiliki, semoga ini menjadi Langkah awal kami untuk kemudian dapat lebih banyak membantu kepada yang membutuhkan. Besar harapan kami semoga ibu Yuliana dapat memperbaiki kehidupannya, tidak hanya secara ekonomi namun juga dalam segi agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun