Mohon tunggu...
Adila Nur Aini Putri
Adila Nur Aini Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibnu Ishaq: Sang Ahli Sejarah dalam Dunia Islam

15 Juni 2023   22:52 Diperbarui: 15 Juni 2023   22:59 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ibnu Ishaq lahir di Madinah sekitar 85 tahun setelah Hijrah. Salah satu Tabi'in juga demikian. Dia tetap di Madinah sampai Abbasiyah mengambil alih kekhalifahan dari Bani Umayyah (750). Setelah itu, dilaporkan bahwa dia berada di beberapa lokasi antara Irak dan Iran sebelum meninggal di Bagdad pada tahun 768.

Ibnu Ishaq, nama lengkap Muhammad bin Ishaq bin Yasar, adalah salah satu sejarawan Muslim awal. Ia lahir pada tahun 85 H/704 M dan wafat pada tahun 151 H/768 M. Ia adalah orang pertama yang menulis Sirat Rasulullah, biografi Rasulullah yang pertama dan paling lengkap. Ibn Sa'ad berkata tentang Ibn Ishaq, "Dia adalah orang pertama yang mengumpulkan sejumlah ekspedisi dari Rasulullah (Muhammad) dan mencatatnya."

Menurut Ibnu Sa'ad, Ibnu Ishaq adalah penulis pertama yang menerbitkan Sirat Rasulullah / Biografi Nabi Muhammad. Menurut buku Jafri Dari Safiqah sampai Imamah: Awal dan Sejarah Perkembangan Islam Syi'ah, Ibnu Ishaq adalah orang pertama yang menulis Sirat Rasulullah, biografi Nabi Muhammad yang pertama dan terlengkap. "Dia adalah orang pertama yang mengumpulkan sejumlah ekspedisi dari Rasulullah (Muhammad) dan mencatatnya," kata Ibnu Sa'ad tentang Ibnu Ishaq.

Menurut sejarah, setelah pemerintahan Muhammad bin Ishaq, datanglah Abu Muhammad Abdul Malik yang juga dikenal dengan nama Ibnu Hisyam. Dia mentransmisikan Sirah Nabawiyah karya Ibn Ishaq dengan banyak perbaikan setengah abad setelah kompilasi Sirah Nabawiyah oleh Ibn Ishaq.

Jadi, pada hakekatnya, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam karya Ibnu Hisham ini adalah salinan Al Maghazi Ibnu Ishaq dengan modifikasi dan penyesuaian oleh Ibnu Hisham. Itulah mengapa Sirah Nabawiyah karya Ibn Hisyam memiliki begitu banyak frasa seperti "Ibn Ishaq berkata..." karena Ibn Hisham mengambilnya dari buku Ibn Ishaq Al-Maghazi dan As-Siyar.

"Ibn Hisyam adalah orang yang mengumpulkan Sirah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kitab Al-Maghazi dan As-Siyar yang ditulis oleh Ibnu Ishaq," kata Ibnu Khalqan. Ibn Hisyam memoles dan merangkum kedua jilid tersebut. Sirah Ibn Hisyam adalah nama yang diberikan untuk kitab yang ada saat ini.

Sedangkan dalam buku The Making of the Last Prophet karya Gordon D. Newby menjelaskan bahwa Ibnu Ishaq menulis beberapa karya, karya utamanya adalah al-Mubtada' wa al-Ba'th wa al-Maghazi - Kitab al-Mubtada dan Kitab al- Mab'ath bertahan hanya sebagian saja, terutama al-Mab'ath dilanjutkan oleh Ibnu Hisyam dan kitab al-Mubtada dalam penggalan-penggalan substansial. Ia juga berjasa menulis buku al-Khulafa' dan al-Umawwi, yang keduanya masih dicetak.

Dari setiap penjelasan mengenai karya Ibnu Ishaq dapat disimpulkan bahwa karya-karya Ibnu Ishaq yaitu: as- Siyar, al-Mubtada' wa al-Ba'th wa al- Maghazi yang hanya bertahan sebagian dan di lanjutkan oleh Ibnu Hisyam. Serta kitab al- Khulafa' yang telah hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun