Namun berbanding terbalik dengan gaya hidup yang sesuai dengan norma serta agama, bangsa timur dikenal cukup malah dalam dunia pekerjaan hingga pendidikan. Memang tidak semua namun etos kerja seperti ini masih cukup banyak dilakukan. Hal ini tidak jauh dari sistem pendidikan yang dianut sedari kecil. Dari orang tua saja kebanyakan anak-anaknya lebih dimanjakan sehingga kedepannya akan mengalami kesulitan karena tidak terbiasa untuk mandiri.
Dalam berfikir pun bangsa timur lebih mengedepankan emosi dan pengetahuan intuitifnya sehingga dalam menghadapi masalah lebih menggunakan perasaannya daripada logika. Selain itu pembelajaran yang dilakukan di sekolah pun lebih mementingkan nilai daripada kemampuan para pelajarnya dalam menghadapi materi yang diberikan. Hal ini membuat bangsa timur memiliki pola pikir menghafal yang pada akhirnya akan hilang. Ini membuktikan bahwa sistem pendidikan bangsa timur agak tertinggal daripada bangsa barat.
Kedua bangsa ini tentunya memiliki banyak kelebihan serta kekurangan. Keduanya memiliki nilai-nilai yang patut untuk dicontoh namun harus kita seleksi terlebih dahulu. Kadang kala kita lebih memilih memakan mentah daripada menunggu untuk memakan matang. Sudut pandang bangsa barat dalam melihat bangsa timur yakni berfikiran bahwa bangsa timur masih terlalu kuno dalam bermasyarakat. Sedangkan bangsa timur menilai bangsa barat terlalu bebas dalam bermasyarakat dan bisa menggeser norma-norma yang selalu dipegang oleh bangsa timur.Â
Namun kita tidak bisa menghindari salah satunya, karena kedua bangsa ini memiliki banyak hal yang patut kita contoh dalam kehidupan. Pada bangsa barat kita bisa mencontoh etos kerja yang sangat tinggi serta kemandirian yang dimiliki. Dari bangsa timur sendiri kita bisa mencontoh untuk selalu bersikap sopan, ramah serta mengedepankan norma agama dan masyarakat yang berlaku dimana pun. Dan kedua bengsa ini pun tidak bisa jauh-jauh dari sekitar kita, hanya bagaimana kita bisa mengkombinasikan hal baik yang ada pada keduanya serta menjauhi hal-hal negatif pada keduanya.
Thank You Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H