Mohon tunggu...
Nur Fadilah Prastya Putri
Nur Fadilah Prastya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nur Fadilah Prastya Putri, Mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Perbankan dan Keuangan Fakultas Vokasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kabar Gembira Bagi Para Guru! Presiden Prabowo Umumkan Kebijakan Baru Tingkatkan Kesejahteraan Guru

22 Desember 2024   20:49 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:49 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Instagram Bapak Presiden Prabowo Subianto)

Guru adalah sosok pemegang peran sentral dalam membentuk masa depan generasi muda, bangsa, dan negara. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi fondasi bagi keberhasilan siswa di masa depan yang tentunya akan berdampak positif bagi bangsa dan negara. Mengingat salah satu peristiwa paling tragis dan bersejarah yaitu pengeboman atom di Jepang. Yang menewaskan lebih dari 140.000 penduduk Hiroshima dalam beberapa bulan dan tiga hari kemudian bom kedua dijatuhkan menewaskan 70.000 penduduk Nagasaki. Pada peristiwa ini hal utama yang ditanyakan oleh Kaisar Hirohito adalah "berapa banyak jumlah guru yang tersisa di Jepang?" alih-alih menanyakan jumlah tentara yang gugur, jumlah senjata, atau sisa kas negara.

Kaisar Hirohito menjelaskan bahwa Jepang telah jatuh karena tidak belajar, dan Jepang tidak bisa bangkit karena tidak belajar. Kaisar Hirohito mengumpulkan 45.000 guru yang tersisa dan memberikan mereka arahan. Ia kemudian mengatakan kepada rakyat Jepang bahwa mereka bertumpu pada guru. Hingga akhirnya seperti sekarang Jepang menjadi negara maju dalam kurun waktu 20 tahun. Tak heran jika guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Hal ini adalah salah satu bukti bahwa peran guru sangat sentral bagi kebangkitan bangsa dan negara.

Tapi sangat disayangkan masih banyak guru yang mendapatkan gaji kurang layak di Indonesia, khususnya guru honorer. Survei menyebutkan 74% guru honorer mendapatkan gaji di bawah UMK sebesar Rp 2 juta dan sebagian lagi di bawah Rp 500 ribu. Hal ini tentunya menjadi masalah yang harus di beri perhatian khusus dari pemerintah.

Pada era kepemimpinan Presiden Prabowo dan kabinet Merah Putih muncul kebijakan bahwa akan naikan gaji guru PNS dan guru honorer hingga Rp 2 juta pada januari 2025. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Abdul Mu'ti menuturkan Presiden Prabowo Subianto menyetujui peningkatan gaji guru ASN sebesar satu kali gaji pokok menyesuaikan dengan tingkat jabatan dan untuk guru non-ASN peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi. Hal ini diungkap usai rapat bersama Presiden Prabowo, Selasa (26/11/2024).

Peningkatan kesejahteraan guru ini akan diberikan pada guru sekolah negeri maupun sekolah swasta. Tak hanya itu Presiden Prabowo juga meringankan beban administrasi bagi guru hanya diisi satu tahun sekali. Kebijakan baru ini akan disampaikan pada puncak acara Hari Guru Nasional 2024 di Velodrome, Rawamangun, pada 28 November 2024.

"Kita telah meningkatkan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan guru ASN yang berstatus PNS dan PPPK serta guru-guru non-ASN. Guru ASN mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar 1 kali gaji pokok, guru-guru non-ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan menjadi Rp 2 juta per bulan" Ujar Presiden Prabowo subianto pada puncak acara Hari Guru Nasional, Kamis (28/11/24).

Tak lupa juga penyampaian kebijakan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. "Mulai tahun 2025 akan diterbitkan kebijakan yang memungkinkan para guru bekerja dengan lebih dan tidak terbebani dengan tugas-tugas administrasi. Pertama kebijakan yang memungkinkan para guru bekerja tidak hanya di sekolah negeri tetapi juga di sekolah swasta. Sebagai informasi bapak presiden kami sedang menunggu terbitnya surat keputusan menteri yang menyebutkan bahwa guru ASN tidak hanya bertugas di sekolah-sekolah negeri tapi juga bisa bertugas di sekolah swasta. Ini merupakan respon kami terhadap aspirasi para guru dan aspirasi masyarakat khususnya penyelenggara pendidikan swasta. Kedua para guru tidak perlu menghabiskan waktu untuk memenuhi pengelolaan E-Kinerja. Mulai tahun 2025 akan diberlakukan pengelolaan kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas yang lebih simpel, tidak ribet, dan tidak perlu ribut. Pengelolaan cukup diisi setahun sekali tidak perlu menggunggah dokumen dan tidak berbasis poin" ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Abduk Mu'ti, Kamis (28/22/24).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan mengatakan tunjangan akan diberikan kepada guru ASN dan non-ASN tiap bulan. "Namun penyalurannya tiap 3 bulan," ujarnya pada, Kamis (05/01/2024). Mekanisme penyalurannya mengikuti peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 45 tahun 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun