Mohon tunggu...
Adil Alba
Adil Alba Mohon Tunggu... -

Pemuda dengan ketertarikan di bidang desain, musik, dan penulisan, terutama budaya dan sosial. Saat ini mendalami perkembangan masyarakat keturunan Arab di Nusantara, sebagaimana dengan apik dicatatkan dalam blognya: Kampungarabsurabaya.blog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ritual Henna, Dari Firaun Hingga ke Nusantara

19 Mei 2014   16:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikenal juga dengan nama Mahendi di India, Henna atau pacar adalah jenis tanaman belukar yang daunnya dapat diolah menjadi tinta untuk seni lukis tubuh dalam ritual keagamaan kuno, termasuk dalam upacara Hindu. Ketika diterapkan di kulit, Henna memiliki sifat mendinginkan, karenanya umum digunakan di negara beriklim panas.

Meski sulit melacak sejarahnya, catatan yang paling kuat mengatakan Henna dikenalkan di India pada abad ke-12 selama Pemerintahan Maghul (kerajaan Islam India yang masih merupakan kerabat Gengis Khan, memerintah pada tahun 1526 – 1757), dimana kala itu hanya digunakan oleh anggota kerajaan untuk tujuan seni dan pengobatan. Juga tercatat bahwa Henna digunakan oleh para penari Persia pada abad ke-13 dan 14. Uniknya, di Mesir Henna digunakan untuk mewarnai rambut dan kuku mayat Firaun sebelum mumifikasi, sebuah ritual yang dilakukan selama lebih dari 5000 tahun. Nabi Muhammad SAW juga diketahui menggunakan Henna untuk mewarnai rambut dan jenggotnya. Lambat laun Henna digunakan untuk melukis tubuh pengantin perempuan di beberapa negara, seperti Yaman, Saudi, Mesir, Suriah, Pakistan, hingga India. Ketika para pendatang Hadharim dan India tiba di Nusantara, mereka membawa serta tanaman dan seni melukis tubuh tersebut yang hingga kini juga banyak digunakan untuk kebutuhan lainnya, termasuk untuk tattoo sementara. Henna biasanya dilukiskan di tangan dan kaki dengan desain yang rumit dan berbeda di tiap negaranya. Ornamen berukuran besar dan tebal di Arab, berbunga dan tipis di India, sedang di Afrika lebih sering menggambar ornamen geometris dan besar, dengan warna yang lebih pekat. Dalam komunitas Hadharim di Nusantara sendiri, Henna digunakan untuk mewarnai rambut, kuku, dan menggambar tubuh pengantin perempuan yang hingga kini masih dapat dijumpai. …………………………………………………………………………………………… Artikel ini adalah bagian dari Kampung Arab Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun