Mohon tunggu...
Adil Alba
Adil Alba Mohon Tunggu... -

Pemuda dengan ketertarikan di bidang desain, musik, dan penulisan, terutama budaya dan sosial. Saat ini mendalami perkembangan masyarakat keturunan Arab di Nusantara, sebagaimana dengan apik dicatatkan dalam blognya: Kampungarabsurabaya.blog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sang Barbar Gurun: Sebuah Adat Berbicara

18 Mei 2014   22:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir di semua tempat di seluruh dunia, entah berpendidikan atau tidak, salah satu ciri yang cukup mencolok dari orang Arab yakni gaya berbicaranya yang cukup tegas dan to the point, tak jarang tajam dan menyinggung. Pada masa awal kedatangannya di Nusantara, komunitas Hadhrami cukup dibenci oleh Pemerintah Kolonial karena kebiasaan mereka berbicara seenaknya dan bermuatan menentang pemerintah, hingga mereka dijuluki Suku Barbar dari Gurun. Adat tersebut memang dibawa dari tanah asal mereka, dimana mereka terbiasa berbicara jujur dan cenderung tanpa pemilihan kata yang diperhalus. Citra tersebut diperkuat dengan sifat lainnya, yakni menentang dan suka berperkara di bidang apapun, terutama dalam bidang agama. Dalam buku “Orang Arab di Nusantara” oleh L.W.C. van den Berg, Pengadilan Kolonial kerapkali dibuat geram namun tak berkutik ketika orang-orang Arab berselisih soal agama, karena Kolonial Belanda memang tidak memahami mengenai agama Islam, sehingga mereka lebih memilih membebaskan kedua orang Arab yang berdebat soal agama. Kebiasaan lainnya yang cukup mendarah daging dalam komunitas Arab yakni pemberian julukan bagi orang Arab lainnya dikarenakan kekurangannya. Sebut saja Umar Betet jika ukuran hidungnya cukup besar dibandingkan orang lainnya, atau Ahmad Ribut, jika orang tersebut suka berbicara. Padahal dalam Islam sendiri dilarang untuk memberikan julukan-julukan buruk semacam itu, namun hal itu nampaknya telah menjadi tradisi turun-temurun nenek moyang mereka. Namun di balik sikap keras dan “jujur” tersebut, orang-orang Arab dikenal sebagai orang-orang yang sangat peka sosial dan menghargai keluarga, terutama orang tua. Mereka akan ikut tertawa jika kekurangannya dijadikan lelucon, namun olokan terhadap orang tua, agama, dan Nabi Muhammad SAW akan membuat mereka murka. Orang-orang Arab juga dikenal akan sikap setia kawan, amanah, dan ringan tangan. Hampir dikatakan tidak ada orang yang berkekurangan jika tinggal di kawasan komunitas Arab. …………………………………………………………………………………………… Artikel ini adalah bagian dari Kampung Arab Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun