Program penuntasan stunting dengan 3A (asih, asah, asuh) berlanjut hingga minggu ketiga. Pada minggu ketiga kegiatan yang dilakukan antara lain sosialisasi mengenai perilaku hidup bersih sehat, pentingnya stimulasi sensorik pada anak, dan pembuatan makanan bergizi.
Pada minggu ketiga ini penulis melakukan kegiatan memasak bersama anak dan orangtua dengan menu bola-bola nasi. Anak-anak seringkali menolak jika diberi sayuran dan nasi. Bahan-bahan yang digunakan pada menu ini adalah nasi, wortel, telur, ayam, dan bawang daun. Setelah bahan-bahan tersebut dicampurkan lalu dibentuk bola-bola dan dikukus selama 20 menit. Setelah dikukus bola-bola nasi dapat dibaluri dengan tepung roti supaya lebih menarik lalu digoreng hingga kecoklatan. Bahan-bahan yang digunakan pada menu ini terdiri dari bahan yang sehat dengan gizi seimbang serta tidak mengandung penyedap rasa buatan. Anak-anak menyukai makanan ini karena bentuknya yang menarik dan lezat. Orangtua turut serta dalam pembuatan makanan ini sehingga nantinya dapat membuat makanan ini sebagai alternatif jika anak sulit makan.
Kegiatan lain yang dilakukan pada minggu kegita yaitu sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dua kali secara daring dan luring. Sosialisasi mengenai Permainan Sensorik untuk Stimulasi Anak dilakukan secara luring di rumah sasaran menggunakan media PPT. Materi yang disampaikan seputar pentingnya melatih kemampuan sensorik anak. Kemampuan sensorik anak balita berpengaruh pada keterampilan bahasa, sosial, kosakata, pemecahan masalah, dan koordinasi. Selain itu pada materi ini juga dijelaskan beberapa permainan yang bisa dilakukan anak bersama orangtua. Dengan melakukan permainan bersama dapat meningkatkan keharmonisan atau bonding antara orangtua dan anak. Permainan seperti finger painting, bermain pasir ajaib, bermain memasang kancing, kotak ajaib, balok, dan belajar memakai sepatu sendiri dapat menstimulasi panca indera anak sejak dini. Setelah ini melakukan sosialisasi dilakukan pelatihan membuat mainan stimulasi sensorik untuk anak. Pada pelatihan ini orangtua diajarkan untuk membuat mainan pom-pom warna-warni dengan bahan dasar benang wol. Pada permainan ini anak dilatih untuk mengenal warna dan mengelompokkan pom-pom sesuai dengan warnanya.
Sosialisasi selanjutnya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang diberikan pada orangtua anak. Sanitasi dan hygiene adalah hal penting untuk tumbuh kembang anak, apabila lingkungan tumbuh kembang anak bersih dan sehat maka anak akan terhindari dari penyakit. Sosialisasi dilakukan secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting. Pada sosialisasi ini penulis menjelaskan mengenai manfaat menerapkan phbs dan indikator apa saja yang harus dipenuhi untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga. Salah satu hal penting yang terdapat dalam indikator phbs adalah perilaku mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir. Oleh karena itu penulis mengajak orangtua untuk mempraktekkan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Untuk kedepannya penulis berharap dari sosialisasi dan inovasi yang telah diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti selalu mencui tangan setelah melakukan aktivitas di luar ruangan, melakukan permainan edukatif yang menarik bersama dengan anak, dan membuat menu makanan yang disukai anak-anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
(Adilah Julinar Irianti/KKN21/Jember/Nur Hisamuddin, SE, M.SA., Ak., CA., CSRS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H