Mohon tunggu...
Adilah Julinar
Adilah Julinar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 Universitas Jember: Program Penuntasan Stunting dengan 3A (Asih, Asuh, Asah)

2 September 2021   21:17 Diperbarui: 2 September 2021   21:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya yang dilakukan untuk menuntaskan stunting yang terjadi pada anak-anak bukanlah hal yang mudah. Mengingat stunting adalah permasalahan kesehatan yang memiliki banyak faktor resiko yang memerlukan intervensi. Komitmen dari orang tua anak stunting diperlukan untuk penuntasan stunting. Orang tua harus mau belajar dan berinovasi untuk berupaya menuntaskan stunting yang dialami anak. Banyak orang tua yang belum memahami bahwa stunting merupakan permasalahan yang multifaktorial. Pada minggu kedua pelaksanaan KKN Back To Village ini penulis melakukan beberapa intervensi terhadap orang tua dan anak yang mengalami stunting. Dimulai dari penyuluhan, pembuatan snack bergizi, stimulasi gerak motorik, dan memperkenalkan permainan sensorik pada anak.

Sosialisasi yang dilaksanakan pada minggu kedua ini tepatnya pada Senin tanggal 23 Agustus 2021 berjudul Pentingnya Makanan Bergizi untuk Anak Stunting. Makanan yang diperlukan sebagai sumber energi untuk anak yang mengalami stunting haruslah makanan dengan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna. Pada sosialisasi ini dipaparkan mengenai pengertian makanan bergizi, jumlah kalori yang dibutuhkan anak setiap harinya, dan makanan 4 sehat 5 sempurna. Makanan bergizi adalah makanan makanan yang cukup memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin yang dipadukan secara seimbang sesuai dengan kebutuhan. Orang tua memahami makanan apa saja yang dapat diberikan untuk tumbuh kembang anak terutama anak dengan stunting.

Kegiatan lain yang dilakukan pada minggu kedua adalah membuat snack bola-bola regal. Selain sehat karena terbuat dari biskuit, snack ini juga sangat disukai oleh anak-anak. Bahan yang dibutuhkan cukup sederhana yaitu biskuit regal, susu kental manis, dan meses coklat. Penulis juga melatih orang tua anak untuk membuat snack ini. Snack ini bisa diberikan pada anak sebagai makanan selingan. Makanan selingan dapat diberikan antara jam makan pagi dan siang. Makanan selingan yang diberikan bervariasi mulai dari biskuit sampai buah. Pada pelatihan pembuatan snack ini diharapkan orang tua dapat berkreasi dengan membuat snack sehat lainnya.

Kegiatan minggu kedua ditutup dengan melakukan stimulasi gerak motorik halus dan kemampuan sensorik dengan permainan mewarnai dan sensory play. Kegiatan mewarnai gambar bermanfaat melatih gerak motorik halus anak dan memperkenalkan warna. Anak belajar memegang crayon dengan benar dan menyebutkan warna yang sesuai. Permainan sensorik yang dilakukan adalah dengan menggunakan beras ajaib dan puzzle. Permainan sensorik bermanfaat untuk melatih indera yang dimiliki anak. Pada permainan kali ini anak belajar mengenal tekstur beras dan melihat berbagai macam warna pada beras. Selain menstimulasi indera penglihatan dan peraba, permainan puzzle bermanfaat untuk melatih fokus anak dan problem solving. Dengan bermain puzzle anak dapat mencocokkan puzzle dengan benar. Permainan ini diulangi hingga anak bisa mengingat letak puzzle yang tepat. Dengan kegiatan ini anak mendapat 2 manfaat sekaligus yaitu mendapat sarana rekreatif sekaligus belajar.

Diharapkan dari kegiatan yang telah dilaksanakan pada minggu kedua ini orang tua mendapatkan pengetahuan mengenai gizi 4 sehat 5 sempurna untuk tumbuh kembang anak. Selain itu anak mendapatkan stimulasi sensorik dan motorik yang bermanfaat untuk
menjalankan kegiatan sehari-hari. (Adilah Julinar Irianti/KKN21/Jember/Nur Hisamuddin, SE, M.SA., Ak., CA., CSRS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun