Di antara ribuan butir keringat
tersimpan jejak mimpi yang tak pernah layu, Â
mengalir deras bersama langkah yang ragu, Â
menyentuh bumi, memeluk waktu. Â
Peluh menjadi saksi bisu, Â
tentang tangan yang tak pernah berhenti, Â
menyulam harapan di antara detak sunyi, Â
menyapa pagi dengan dada yang penuh arti. Â
Di tiap tetes yang jatuh, Â
terlukis doa yang menggema, Â
mencari ruang di langit semesta, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!