Komunikasi menjadi proses pertukaran gagasan maupun perasaan antar individu yang melibatakan penyampaian, penerimaan dan pemahaman pesan. Manusia sebagai makhluk sosial perlu bekomunikasi untuk membangun hubungan dan mencapai tujuan tertentu. Komunikasi menghubungkan individu satu dengan yang lain dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dapat berlangsung sebagai kesatuan utuh yang menjadikan sebuah komponen sistem yang dinamis. Komunikasi dinilai sangat penting dalam keberlangsungan sebuah interaksi, baik individu ataupun kelompok. Komunikasi juga dapat menunjang efektivitas interaksi dalam hubungan interpersonal.
Dalam konteks hubungan interpersonal yang menjadi kunci adalah keterampilan dalam menjalin komunikasi. Hal ini tidak hanya sekedar dapat menyampaikan pesan secara efektif, tetapi kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, memahami perasaan orang lain, dan memberikan feedback secara simpatik. Individu yang dapat memainkan peran dengan baik dapat membangun hubungan yang lebih kuat, memecahkan konflik dengan lebih baik, menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan iklim komunikasi yang positif. Contohnya situasi interpersonal melibatkan perckapan antar anggota keluarga, teman, rekan kerja, ataupun pasangan.
Berbicara mengenai iklim komunikasi, iklim komunikasi dipengaruhi oleh tingkah laku dan cara berkomunikasi pelaku komunikasi. Iklim komunikasi yang condong pada rasa persaudaraan dapat mendorong komunikan berkomunikasi secara terbuka dan ramah. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif seringkali menjadikan komunikan tidak dapat berkomunikasi secara terbuka dengan rasa persaudaraan (Nurdin, dkk. 2013). Maka dari itu, iklim komunikasi ini merujuk pada suasana atau lingkungan komunikasi yang tercipta dalam suatu kelompok. Norma, nilai-nilai dan pola komunikasi mempengaruhi bagaimana pelaku komunikasi berinteraksi satu sama lain dan menciptakan atmosfer yang mendukung atau menghambat pertukaran informasi dan pemahaman.
Contoh yang dari penerapan iklim komunikasi yaitu saat bersama keluarga, iklim komunikasi positif akan mendukung untuk bercerita banyak hal, saling bertukar pikiran, menyelesaikan masalah tanpa ada yang perlu disembunyikan. Anak dapat bercerita kehidupannya, kegiatannya di sekolah dan orangtua dapat mendampingi perkembangan anak dengan intens. Sebaliknya, apabila iklim komunikasi negatif, setiap keadaan akan terasa penat, waktu berjalan lebih lama dan juga tidak nyaman. Yang mana hal ini mungkin saja diciptakan salah satu orang atau memang komunikasi yang terjalin tidak efektif karena sibuk dengan kegiatannya sendiri. Terkadang ada saatnya anak memiliki keinginan untuk bercerita dan memahami dunia lebih luas dengan pengawasan orangtua. Sehingga dampak yang banyak terjadi seperti kekerasan seksual, bullying, broken home dan permasalahan lain seolah menjadi hal biasa yang beredar di masyarakat.
Urgensi iklim komunikasi terletak pada kemampuannya untuk membentuk dinamika hubungan interpersonal serta memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H