Mohon tunggu...
Adila Ameylia
Adila Ameylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

salah satu mahasiswi di universitas andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Marapi Tak Kunjung Pulih

4 Januari 2024   17:33 Diperbarui: 4 Januari 2024   20:56 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia yang terletak di cincin api pasifikk harus terus menerus menghadapi resiko meletusnya gunung berapi,serta bencana alam lainnya seperti gempa bumi,banjir,longsor, dan tsunami.bencana alam memang tidak diinginkan terjadi bagi manusia akan tetapi banyak bencanan alam yang terjadi begitu saja yang disebabkan oleh proses geologi dan menjadikan kerusakan alam.bencana alam karena alam memamng sulit diprediksi secara spesifik oleh manusia dann teknologi sekalipun.manusia sering kali tidak berdaya untuk menghentika bencana alam yang disebabkan oleh alam itu sendiri.

Seperti yang terjadi beberapa hari terakhir dipenghujung tahun 2023 banyak nya terjadi bencana alam di berbagai wilayah di Indonesia,seperti yang sangat gempar saat ini yaitu gunung Marapi tang terletak di Sumatera barat tiba tiba mengalami erupsi .gunung marapi yang terletak tepat di kabupaten Agam dan Tanah Datar ini erupsi pada Minggu(3/12/2023) sekitar pukul 14.53 WIB.saat erupsi gunung marapi berstatus level II.

masyarakat saat itu dihebohkan dengan erupsi pada gunung marapi yan terjadi secara tiba tiba tersebut Menurut hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik. Berdasarkan data situs resmi Sumbar, Gunung Marapi tercatat  mengeluarkan aktivitas vulkanik pertama pada tahun 1807,Letusan eksplosif besar terakhir tercatat pada tahun 1991.

Bencana alam yang disebabkan gunung marapi ini menghasilkan abu vulkanik yang menghembus tinggi keatas dan turun kebawah seperti hujan namun yang diturunkan bukan air melainkan abu.kejadian tersebut menyebabkan jalanan sekitar Agam, bukittinggi dan sekitarnya berkabut dengan itensitas yang lumayan tebal. Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level II (Waspada), maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.

gambar 2.dokumentasi pribadi erupsi gunung marapi
gambar 2.dokumentasi pribadi erupsi gunung marapi

Peristiwa ini tidak hanya merugikan para warga setempat,namun juga memakan banyak korban jiwa yaitu para para pendaki gunung Marapi, semua korban yang tercatat telah ditemukan semua pada rabu(6/12/2023).

dikabarkan terdapat 75 orang pendaki,yang diantaranya 51 orang korban yang selamat dan 24 orang yang meningal dunia,dan salah satu korban sempat dirawat dan sempat sadar namun beberapa hari kemudian meninggal dunia.gunung marapi ini sebenarnya telah berstatus level II sejak januri 2023,akan tetapi jalur pendakian masih saja tetap dibuka.

para korban gunung marapi bukanlah dari warga setempat(agam dan bukittinggi)melainkan korban berasal dari pekan baru,padang,batusangkar dan wilayah lainnya dengan berstatus umumnya adalah mahasiswa.para korban banyak ditemukan telah tertutup oleh abu vulkanik yang tebal,badan yang mengalami luka bakar,serta tangan dan kaki patah.banyak kiah pilu korban gunung marapi tersebut Pendaki terakhir yang hilang setelah erupsi Gunung Marapi yang ditemukan Nyawanya tidak selamat namun ia akan diwisuda beberapa hari setelah kejadian tersebut.ada pula korban yang merekam dirinya saat terjebak di gunung marapi yang video tersebut tersebar ke media sosial juga meninggal dunia saat ditemukan.

Sementara ini PGA mencatat  109  letusan dan 558 hembusan angin sejak letusan pertama.Saat ini Gunung Marapi masih berstatus Level II (tingkat waspada).sabtu (30/12/2023) pukul 06.03 WIB gunung marapi Kembali erupsi dengan dentuman keras yang sangat jelas terdengar oleh warga kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi,namun hal tersebut tidak menimbulkan apapun hanya mengeluarkan hembusan abu vulanik seperti yang sudah terjadi beberapa hari sebelumya.sampai saat ini kamis(4/01/2024) gunung marapi belum juga pulih,dilihat dan dikabarkan masih mengelurkan hembusan abu vulkanik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun