Sudah 72 tahun negara Indonesia merdeka. Tugas bangsa Indonesia setelah merdeka yaitu menjaga semangat nasionalisme di negeri ini. tetapi, akhir-akhir ini semangat nasionalisme terasa semakin memudar dari bangsa ini. Beberapa contohnya, upacara bendera yang hanya dianggap sekedar formalitas tanpa pemaknaan. Peringatan hari-hari besar yang dirayakan dengan hiburan dan liburan, yang jauh dari nilai-nilai nasionalisme. Masyarakat juga lebih tertarik dengan produk-produk import, baik dari segi fashion, kesenian dan lain-lain. Sekarang juga semakin sedikit ditemui bendera merah putih yang berkibar, maupun tertempel di pinggir-pinggir jalan, di rumah-rumah, dan lain-lain. di media sosial, orang-orang juga saling terpecah dan mencaci satu sama lain hanya karena masalah yang sepele, seperti berbeda pandangan dalam suatu hal, berbeda artis yang diidolakan, dan lain sebagainya.Â
lalu apa sebenarnya sebab dari melemahnya semangat nasionalisme ini? yang paling utama adalah karena bangsa Indonesia kini tidak tahu kesengsaraan oleh penjajahan, hingga mereka lupa pentingnya semangat nasionalisme. Hal lain yang mempengaruhi lunturnya nasionalisme adalah pengaruh buruk dari globalisasi. Beberapa diantaranya adalah hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri akibat banyaknya produk luar negeri yang masuk, baik dalam hal makanan, fashion, seni, dsb. dan asumsi menjadi salah karena menganggap produk-produk luar tersebut lebih keren dari produk dalam negeri. Kehidupan masyarakat kota terutama, menjadi sangat ke barat-baratan. dari mulai cara berpakaian, gaya hidup individualis sampai gaya hidup hedonis.
Masalah lunturnya semangat nasionalisme ini sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia. Karena dengan lemahnya semangat nasionalisme, bangsa ini akan sangat mudah dipecah belah oleh bangsa lain. maka tugas kita, terutama sebagai pemuda dan pendidik, adalah mencari cara yang tepat bagaimana mengembalikan semangat nasionalisme bangsa ini, tanpa harus dijajah terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H