Siapa sih yang tidak kenal dengan Google ? Perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998 tersebut kini menjadi search engine yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Bahkan bisa dikatakan masyarakat kini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap search engine ini. Anak kecil, remaja, mahasiswa, dokter, pengusaha, masing-masing menggunakan Google untuk tujuan yang berbeda-beda. Ada yang melakukan pencarian terhadap referensi-referensi akademis untuk menyelesaikan tugasnya, ada yang sekedar untuk mencari hiburan saja, ada yang mencari gambar untuk keperluan presentasinya dan lain sebagainya. Di Indonesia bahkan ada istilah "Mbah Google" yang artinya kalau kita bingung dalam mencari sesuatu, silahkan tanyakan kepada Mbah Google saja, pasti ada jawabannya.
Google telah berhasil melakukan beberapa diversifikasi bisnis yang antara lain dengan menciptakan Google Mail atau yang lebih dikenal dengan Gmail, kemudian ada Google Map, Google Translate, Google Docs, Google Scholars, Google News, dan lain-lain. Produk Google yang paling fenomenal adalah Google itu sendiri. Dengan teknologi computing yang dimilikinya Google Search Engine dapat melakukan pencarian dengan sangat cepat dan dengan akurasi yang tinggi. Gmail meskipun berhasil menyaingi Yahoo Mail, namun keberhasilannya tidak sehebat ketika Google Search Engine mengalahkan Yahoo Search Engine. Pada Bulan November 2006, Google juga telah melakukan akuisisi YouTube, Sharing Video Content yang sangat digemari oleh masyarakat di seluruh dunia.
Google pada beberapa bisnisnya seringkali menantang existing company dengan mencoba menyediakan fitur dan teknologi yang lebih lengkap ataupun lebih canggih dibandingkan produk lawannya. Sebagai contoh Google menjadi lawan bisnis Yahoo ketika mengeluarkan Google Search Engine dan Gmail, kemudian Google menjadi lawan bisnis Apple ketika menciptakan Android untuk merebut market share iOS yang merupakan sistem operasi dari Iphone maupun Ipad yang sangat banyak digunakan di dunia. Namun tidak semuanya produk keluaran Google tersebut bisa dengan gampang mengalahkan produk eksisting yang sudah ada.
Gmail yang mencoba untuk mengalahkan Yahoo Mail ternyata tidak berhasil menarik pelanggan Yahoo Mail yang sudah merasa nyaman menggunakan alamat email tersebut. Pengguna Yahoo Mail cenderung enggan menggunakan Gmail karena harus memberitahukan atau menginformasikan alamat email barunya kepada orang lain. Kemudian ketika Google mengeluarkan Android ternyata sampai saat ini belum bisa mengalahkan penjualan iOS yang tertanam pada produk keluaran Apple.
Pada kesempatan ini saya mencoba untuk membahas produk baru dari Google+ yang akan mencoba mencuri market share dari Facebook yang telah digunakan oleh jutaan orang di dunia. Mungkin karena Google+ masih dalam masa beta testing, maka tidak semua dari kita bisa menggunakan aplikasi ini. Saya kebetulan sudah menggunakan aplikasi Google+ dalam beberapa minggu belakangan ini.
Google+ adalah aplikasi social networking yang terinspirasi dari Facebook dan Twitter. Google+ terintegrasi dengan seluruh produk Google lainnya. Sekilas fitur dan penggunaan Google+ tidak jauh berbeda dengan Facebook. Yang menjadi perbedaan antara lain Google+ mengelompokkan friends menjadi beberapa kelompok yang disebut circles. Circles tersebut bisa kita beri nama "family", "school", "colleagues", dan lain-lain sesuai pengelompokkan yang kita buat. Tujuan dari circles adalah agar kita dapat mengelompokkan dan membatasi hal-hal tertentu yang akan kita share kepada circles circles tsb. Fitur lain yang berbeda adalah "hang out", yaitu kita bisa melakukan conference baik itu cuma sekedar chatting ataupun video conference dengan orang-orang dari circles yg ada.
Yg menjadi perhatian saya dalam artikel ini adalah apakah Google+ dapat mengalahkan facebook ataupun twitter ? Facebook dan twitter sampai saat ini sudah memiliki pengguna yang jumlahnya banyak sekali. Bahkan facebook bisa diibaratkan sebagai negara dengan jumlah penduduk nomor tiga terbesar di dunia. Mulai dari anak kecil, masyarakat kelas atas, menengah dan bahkan masyarakat kelas bawah yang memiliki handphone dengan fasilitas facebook sudah menggunakan facebook dengan familiar sekali. Rasa-rasanya sangat sulit untuk merubah persepsi orang yang sudah merasa nyaman dan sudah terhubung dengan ratusan temannya melalui facebook untuk pindah dengan cepat kepada Google+. Apalagi untuk menyaingi fitur hangout di Google+, facebook sudah melakukan afiliasi dengan Skype sebagai produsen video messaging terbaik di dunia, untuk membuat aplikasi video conference di Facebook. Butuh strategi khusus dari Google+ untuk bisa mengalahkan Facebook sebagai number one social network application. Apalagi menurut saya yang paling terpenting dari sebuah social network adalah networknya sendiri. Tanpa network atau jaringan user yang luas dari social network tersebut, orang akan merasa enggan untuk menggunakan aplikasi tersebut. Sementara fitur yang canggih menurut saya adalah hal nomor dua setelah network itu sendiri.
Adil, 17 Juli 2011.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H