"Sultan Ahmed Please!'' pinta kami pada sopir taxi. Istanbul siang itu sangat cerah. Lagi-lagi saya salah kostum, dikira udara diluar dingin, dan ternyata panas, sedang jacket sudah tidak lagi berfungsi seperti harapan.
''Taksine piro pakdhe?'' bahasa jawa justru lebih leluasa diucapkan sedang si sopir menggunakan bahasa Turkinya untuk jawab, Gak jelas, cuma seperti nyambung, bahwa kita sedang tawar menawar harga. Sebagai hasil dia menunjukkan uang, dan kami mengerti harus berapa membayar ke tujuan yang kita maksud, dengan tambahan petunjuk lokasi di peta,
Taksi meluncur, terlihat bangunan-bangunan yang benar-benar artistik kekuno-kunoan. Masjid selama cruise eropa akhirnya terlihat di Turki. Sangat classy, dan tujuan sebentar lagi sampai.
Museum yang luar biasa hebat sepanjang pengetahuan saya sendiri. Peninggalan islam mulai dari surban Nabi Ibrahim dan masih banyak lagi barang-barang para sahabat Rasul terpajang megah dan tidak boleh pengunjung mengambil gambar atau berfoto.
Kapal masih di tujuan wisata daerah mediterranean dan esok harinya kapal melanjutkan tujuan ke menara pisa, acropolis dan lain lain,
Tetap pada prosedur sebagai crew member, bahwa kita hanya bisa keluar di saat jam off kerja. Ini yang disebut CREW WINDOW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H