Mohon tunggu...
ADI JAYADI
ADI JAYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Aktif di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nilai Ekonomi Kawasan Hutan Mangrove Untuk Nelayan di Area Pertambangan

27 Juni 2024   12:12 Diperbarui: 27 Juni 2024   12:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kawasan hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, khususnya bagi nelayan di daerah pesisir. kawasan hutan mangrove memberikan nilai ekonomi yang signifikan, terutama bagi nelayan yang beroperasi di area pertambangan. Artikel ini akan membahas bagaimana nilai ekonomi dari kawasan hutan mangrove ini dapat dimanfaatkan oleh nelayan, meskipun berada di daerah yang juga digunakan untuk aktivitas pertambangan.

Kontribusi Ekosistem Mangrove bagi Nelayan

Hutan mangrove berperan sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan, kepiting, udang, dan biota laut lainnya. Akar-akar mangrove menyediakan tempat bertelur dan berlindung bagi berbagai spesies laut, yang pada gilirannya menjadi sumber mata pencaharian utama bagi nelayan setempat. Selain itu, kawasan mangrove membantu dalam menjaga kualitas air dengan menyaring polutan dan sedimen, yang secara tidak langsung meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Perlindungan Terhadap Bencana Alam
Hutan mangrove berfungsi sebagai pelindung alami dari bencana alam seperti tsunami, badai, dan erosi pantai. Akar-akar mangrove yang kuat dapat mengurangi dampak gelombang dan angin kencang, melindungi daerah pesisir dan aset nelayan seperti perahu dan peralatan tangkap dari kerusakan. Perlindungan ini tidak hanya mengurangi biaya perbaikan dan pemulihan pasca-bencana, tetapi juga memastikan kelangsungan kegiatan penangkapan ikan.

Manfaat Ekonomi Langsung
Selain menyediakan habitat alami bagi ikan dan biota laut lainnya, hutan mangrove juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata ekologi. Ekowisata mangrove dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi nelayan dan masyarakat sekitar melalui kegiatan wisata seperti tur hutan mangrove, penangkapan ikan rekreasi, dan edukasi lingkungan. Pendapatan tambahan ini penting terutama di daerah yang juga dipengaruhi oleh aktivitas pertambangan, yang mungkin menghadapi tantangan ekonomi akibat fluktuasi pasar tambang.

Tantangan dan Ancaman
Aktivitas pertambangan di Kota Baru, Kalimantan Selatan, dapat membawa tantangan bagi kelestarian hutan mangrove. Penebangan hutan untuk membuka lahan tambang, pencemaran air oleh limbah tambang, dan perubahan aliran air dapat merusak ekosistem mangrove. Hal ini akan berdampak negatif pada populasi ikan dan biota laut lainnya, serta mengurangi manfaat ekonomi yang dapat diperoleh nelayan.

Upaya Konservasi dan Pemulihan

Untuk menjaga dan meningkatkan nilai ekonomi kawasan hutan mangrove, diperlukan upaya konservasi dan pemulihan yang terintegrasi. Program reboisasi mangrove, pengendalian pencemaran, serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat lokal dalam menjaga ekosistem mangrove sangat penting. Pemerintah daerah, industri pertambangan, dan nelayan perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan tidak merusak lingkungan mangrove dan bahwa manfaat ekonomi bagi nelayan dapat terus berlanjut.

Nilai ekonomi kawasan hutan mangrove bagi nelayan di area pertambangan Kota Baru, Kalimantan Selatan, sangat signifikan. Mangrove tidak hanya menyediakan habitat bagi biota laut yang menjadi sumber mata pencaharian nelayan, tetapi juga menawarkan perlindungan terhadap bencana alam dan peluang untuk pengembangan ekowisata. Namun, ancaman dari aktivitas pertambangan perlu diatasi melalui upaya konservasi yang berkelanjutan agar manfaat ekonomi ini dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove, serta kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, nilai ekonomi hutan mangrove dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi nelayan dan lingkungan sekitarnya.

1. Sumber Mata Pencaharian
Hutan mangrove menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan, kepiting, udang, dan biota laut lainnya yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi nelayan. Akar-akar mangrove menawarkan tempat bertelur dan berlindung bagi berbagai spesies laut, memastikan ketersediaan tangkapan yang stabil dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun