“ Iya harus desak-desakan, kalau nggak gitu nggak bisa masuk. Banyak banget yang datang “, kata salah satu pengunjung
Ditambah lagi dengan para pengunjung yang terus saja berdatangan membuat antrian semakin banyak dan memanjang. Bahkan diantaranya, karena sudah antri selama berjam-jam akhirnya memutuskan untuk pulang. Tentunya ini adalah hal yang tidak di inginkan partisipan-partisipan yang tidak dapat masuk diacara EHEF tersebut.
Kekecewaan mereka semakin tampak ketika salah seorang partisipan menuliskan sebuah komentar di fanspage EHEF Indonesia. Adapun komentar tersebut adalah :
“ Kecewa dengan panitianya, nunggu berjam2 untuk bisa masuk, sampai2 banyak yang pulang, lain kali minta di benahi karena jogja salah satu tempat kota pelajar, kasihan mhs2 berprestasi kalau peluangnya hilang cuma gara2 masalah antrian “, kata salah seorang berpartisipasi dalam acara tersebut ke fanspage EHEF Indonesia
Hal ini menunjukan bahwasanya sangat banyak peminat dalam acara tersebut.
Sedangkan European Higher Education Fair atau yang dikenal dengan EHEF Indonesia 2015 adalah program semacam sosialisai yang diadakan setiap setahun sekali, dimana para pelajar maupun mahasiswa mendapatkan informasi di ruang seminar tentang perguruan tinggi yang ada di Eropa. Selain itu, para pelajar dan mahasiswa juga dapat mencari informasi tentang perguruan tinggi yang mereka inginkan atau impikan ke stand-stand yang ada, yang mana stand-stand tersebut terdapat pemberi informasi baik itu orang dalam negeri maupun luar negeri.
Tidak hanya itu, para pelajar dan mahasiswa juga mendapatkan arahan atau informasi tentang beasiswa di negara tujuannya atau perguruan tinggi yang mereka inginkan. Adapun diantaranya adalah perguruan tinggi di Belanda, United Kingdom, Polandia, Italy dan masih banyak lagi.
Jika hendak memasuki ruangan, partisipan diharuskan memberikan bukti pendaftaran online, yang dibuktikan dengan email balasan dari pihak penyelenggara. Dan untuk yang belum daftar secara online atau pun yang sudah mendaftar secara online namun belum mendapatkan email balasan, maka diharuskan mengisi formulir manual dikertas yang telah disediakan oleh pihak panitia.
Namun tidak semudah itu, partisipan diharuskan antri dan berdesak-desakan dengan partisipan lain untuk mendapatkan formulir dalam acara tersebut. Ditambah lagi setelah memasuki ruangan, partisipan yang sangat banyak mengharuskan para partisipan untuk berdesakkan dan antri ketika hendak berkonsultasi. Disini membuktikan bahwasanya pelajar Indonesia yang hendak melanjutkan keperguruan tinggi sangatlah banyak.
Oleh karena itu, kami menghimbau kepada para pelajar, mahasiswa ataupun yang lainnya yang hendak berpartisipasi kedepannya untuk mendaftarakan diri melalui internet sejak dari jauh-jauh hari dan datang lebih awal agar supaya nantinya antrian dan desak-desakan dapat diminimalisir. Karena acara ini sangat bermanfaat untu para pelajar dan mahasiswa yang ingin melanjutkan pedidikan ke jenjang yang lebih tinggi diluar negeri dan pastinya partisipan yang ada tidak hanya sedikit.
