Mohon tunggu...
Adi Hidayat
Adi Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - let's start

seperti jeroan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Hari Ini Begitu Berbeda

19 Februari 2019   22:33 Diperbarui: 19 Februari 2019   23:03 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini begitu berbeda

Hari ini, 24 Juni 2016 Stadion Gelora Bung Karno kembali ramai oleh Jakmania. Ya karena Persija berlaga dan hari ini benar-benar pertandingan terakhir di GBK sebelum direnovasi.

Persija vs Sriwijaya, kedua tim tak pernah punya masalah, begitu juga dengan supporternya Jakmania dan Singamania.
Saya selalu hadir mendukung Persija jika main di GBK. Jadi saya sudah hafal betul segala prosedur/peraturan sebelum masuk stadion. 

Namun hari ini, saya merasakan hal yang sangat berbeda. Hari ini penjaga keamanan terlihat sangat garang tidak seperti biasanya. Saya masuk ke area stadion namun diperiksa dulu. Setelah itu saya mau masuk ke dalam stadion, tepatnya dipintu IV. 

Masih di dalam barisan dan pintu masih jauh namun polisi sudah menggeledah saya, maju beberapa langkah ada polisi lagi, digeledah lagi, dan baru kali ini saya nonton bola gesper saya di sita. Saya terus digeledah setiap ketemu polisi. Keanehan mulai terlihat, saat saya bercanda/nyeletuk sambil melepas gesper ada polisi yang datengin saya dengan gagahnya mengadu badan dengan saya dan berkata, "Kau gak terima! mau kau apa?!"

Saya sama sekali tidak takut saya bilang, "Kalo saya gak terima saya gak kasih Pak!' Lalu dia makin keras mengadu badannya ke saya dan datanglah orang berseragam loreng dengan gagah. Bukannya membela saya dia malah ikut mengancam saya. Saya teriak, "lo berani sama anak kecil?!" 

Lalu saya maksa masuk namun diikuti tapi gak sampai dalam. Di depan ada polisi lagi, saya digeledah lagi kali ini aneh lagi, selama saya nonton bola baru kali ini saya disuruh melepas sepatu saya. saya turutin kemauannya. Tiket pun disobek dan saya masuk namun di depan saya ada polisi lagi dan saya kembali digeledah, sungguh aneh. Saya duduk sebentar di tangga dan memakai sepatu, setelah itu saya naik dan masuk ke tribun, sebelum masuk tribun ada polisi lagi dan saya digeledah lagi, sungguh terlalu.

Setelah melewati itu semua, akhirnya saya bisa masuk dan menunggu pertandingan dimulai. Babak pertama berjalan dengan tenang dan aman. Babak kedua dimulai, baru jalan beberapa menit saya melihat kearah tribun timur tepatnya sektor 16. Penonton pada buyar sehingga tribun kosong seketika. 

Saya perhatikan terus, semakin lama semakin luas, sektor 17 buyar ke arah tribun selatan yg masih ada ruang kosong. Namun yang sektor 16,15,14, buyar ke arah sektor 13 yang tidak ada ruang kosong sedikit pun, namun terlihat sekumpulan orang berseragam terus menyerang penonton yang berlarian, mau tidak mau ada penonton memanjat pagar dan ada yang turun ke lapangan untuk menyelamatkan diri, di sini lah konflik dimulai. 

Satu orang penonton masuk lapangan dan lari kearah barat (vip) kemudian banyak penonton yang turun kelapangan dan polisi di lapangan turut menyerang penonton yang turun, penonton pun melawan hingga polisi lari. Di situ masa penonton lebih banyak dari polisi. semua polisi diserbu oleh penonton, sampai para pemain masuk k eruang ganti. 

Di lapangan semakin ricuh. Polisi dari pintu kuning dikerahkan, dari vip diturunkan. Namun penonton yang tidak kuat dengan gas air mata terpaksa ikut turun kelapangan dan menyerang polisi. Satu stadion merasakan gas air mata. Setalah beberapa menit bentrok di dalam, penonton pun kembali ketribun dan keluar stadion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun