Mohon tunggu...
Adi Hendriana
Adi Hendriana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pendidikan Rendah Bukan Berarti Payah

9 Januari 2017   09:18 Diperbarui: 9 Januari 2017   09:37 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta merupakan pusat ibu kota negara dimana perputaran uang sangat cepat banyak perushaan besar yanng berdiri di kota tersebut. Wajar jika kota betawi ini menjadi magnet tersendiri untuk orang yang mencari peruntungan atau mengadu nasib di kota yang mempunyai maknan khas kerak telor ini.

Salah satunya di daerah kemayoran terdapat kedai ketan susu yang sudah berdiri sejak tahun 1958, kedai ini merupakan usaha turun temurun dari bapak H.SUKRAT yang merupakan asli orang Tegal hingga saat ini usahanya dilanjutkan oleh cucu-cucunya.

Salah satu cucunya adalah bapak TARMUDI, bapak TARMUDI merupaan generasi ke-3 penerus uasha ketan susu ini. Awal mula dia merantau ke Jakarta unutuk meneruskan usaha ketan susu ini usul dari ayanya bapak TASHYA, dulunya dia hanya berkerja sebagai petani di desanya yaitu di Tegal, keseharian dia hanya menjaga kebun menanam padi dan mengurus sapi milik tetangganya. Usut punya usut ternyata ada tetangganya yang kaya raya sengaja membelikan sapi untuk di urus oleh bapak TARMUDI sebagai imbalanya jika sapi itu melahirkan anak sapi itu di kasihkan kepada bapak TARMUDI.

Setiap pagi pagi bapak ini sudah pergi ke kebun untuk menyirami tanamannya sambil mencari rumput untuk sapi tetangganya itu , setelah selesai memberi makan sapi itu bapak TARMUDI harus kembali ke ladang nya untuk memanen padi miliknya, bersama istri nya dia mulai dari perontokan padi hingga pengeringan hanya di lakukan oleh suami istri tersebut tanpa bantuan orang lain. Setelah selesai memanen padi bila hasil nya bagus bapak ini akan mendapat kurang lebih 5 karung padi itu di bagi dua kadang bapak TARMUDI hanya mengambil dua karung saja untuk stok padi di lumbung nya, sisa padi akan dia jual ke pasar uang nya di pakai untuk bekal anak nya yang sekolah dan sisanya di berikan kepada istri nya untuk membeli lauk pauk untuk makan mereka sehari hari.

Hal ini di rasakan kurang menurut bapak TARMUDI dia harus membagi uang hasil panen yang tidak begitu besar untuk biyaya istri di rumah dan untuk biyaya sekolah anak nya, sehingga dia memutuskan untuk merantau ke Jakarta menerima usul ayah nya.

awalnya dia ragu berangkat ke Jakarta karna latar belakangnya hanya lulusan SD dan juga harus meninggalkan istri dan ke3 anaknya tetapi dengan niat yang kuat inngin membahagiakan anak dan istrinya, akhirnya bapak TARMUDI menerima usul ayahnya untuk berangkat ke Jakarta meneruskan usaha ketan susu milik keluarganya tersebut.

Usaha ketan susu memiliki kakenya sendiri cukup terkenal didaerah Jakarta khususnya daerah Kemayoran banyak warga sekitar jakarta yang datang ke Kedai kecil ini mulai dari anak muda hingga orang tua. Bersama ayahnya dan saudaranya bapak TARMUDI melanjutkan usaha ketan susu ini lambat laun usaha ini mulai ramai, karena kondisi bapak TASHYA yang sudah tua dia mewariskan usahanya ini kepada anaknya dan sodaranya yaitu bapak TARMUDI dan bapak SOMAD, kemudian bapak TARMUDI bersepakat untuk membagi sistim jualannya dia mengusulkan untuk bergantian selama 2 Bulan sekali usul itu pun diterima oleh bapak SOMAD.

DI tangan bapak TARMUDI usaha ketan susu pun sangat ramai ,dulunya dia hanya mempunyai 3 karyawan dan buka dari jam 08:00 pagi hingga jam 19:00 malam tetapi sekarang karyawannya bertambah menjadi 10 orang dan itu pun dibagi menjadi 2 bagian, bagian satu terdiri dari 4 karyawan mulai berkerja dari jam 07:00 pagi hingga jam 17:00 sore dan bagian ke dua mulai berkerja dari jam 17.00 sore hingga jam 23.00 malam, waktu buka nya pun sekrang setiap hari kecuali hari lebaran.

Tidak hanya warga Jakarta yang membeli ketan susu ini banyak warga dari sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bogor yang sengaja datang hanya untuk mencicipi ketan susu buatan pria berkumis ini, bahkan kata bapak TARMUDI pernah ada orang Jepang yang membli ketan susu disini, bapak TARMUDI tidak mengrti bahasa nya, tapi setelah bapak TARMUDI buatkan ketan susu dan teh manis hangat untuk orang Jepang tersebut dia memanggil bapak TARMUDI pada saat itu bapak TARMUDI merasa kaget namun orang Jepang itu tersenyum dan memberikan dua jempol untuk ketan susu buatan nya bahkan orang Jepang tersebut meminta di butakan lagi ujar pria berkumis ini.

Ternyata selain di Jakarta bapak anak tiga ini membuka usaha ketan susu juga di kampung halaman nya yaitu di Tegal, cukup lumayan rame juga usahanya di Tegal tetapi tidak serame di sini di Jakarta, ketika di tanya apakah bapak ingin membuka cabang usaha ketan susu ini di daerah lain ? smbil tersenyum bapak TARMUDI menjawab “ ada niatan sih buka di daerah lain kalau tidak di Bogor mungkin di Bandung, tetapi masalah tempat nya mas belum ada yang cocok pernah saya buka di bogor tetapi hanya sebentar karena tempat nya jelek tidak strategis seperti di sini “ sambil menunjuk warung kedai miliknya.

Dari kesuksesan usaha jualan ketan susu ini kini bapak TARMUDI bisa membangun rumah dan membeli mobil di kampung halamannya sambil tersenyum dia berkata “ ya alhamdulillah mas rumah sama kendaraan buat keluraga jalan jalan bisa kebeli”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun