Mohon tunggu...
adi haryanto
adi haryanto Mohon Tunggu... -

Nama : Adi Haryanto Status : mahasiswa PPkn (semester 6) Cita-cita : pendakwah intermasional dan dosen Hobi : membaca, diskusi dan debat Sekolah : UNRAM Organisasi : sosialis, islam, paguyuban dsb. Fb : adi haryanto Twitter : @adiharyanto_adi blog : www.adyharyanto.blogspot.com (adi haryanto) Youtub : adi haryanto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi Khata Karo`a di Bima sebagai Pendidikan Agama

5 April 2016   22:17 Diperbarui: 5 April 2016   22:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber : Tradisi Khata Karo`a di Bima"][/caption]Tradisi Khatam Al-qur`an atau dalam bahasa Bima “Khata Karo`a” sudah menjadi tradisi  masyarakat Bima. Biasanya tradisi ini dilakukan bersamaan dengan acara Khitanan atau dalam bahasa Bima di sebut “Suna Ra Ndoso” dan sangat berbangga orang tua saat acara untuk memberitahukan kepada khalayak ramai, bahwa anak-anak ini akan menjaga kelakukan mereka, karena sudah dikenal sebagai anak-anak yang telah tamat membaca Alquran.

Saat acara Suna Ra Ndoso di mulai awal acara dibuka dengan pembacaan Al-qur`an oleh yang khatam, biasa yang khatam Al-Qur`an berumur 9 hingga 10 tahun dimana mereka sudah mengaji dari umur 7 tahun.

Khatam Karo`a dilakukan secara meriah dan banyak hadiah yang di dapat oleh anak tersebut supaya memotivasi anak-anak yang lain untuk mau belajar mengaji Al-Qur`an. Acara tradisi khatam Al-qur`an ini biasanya dilakukan sejak siang hari sekitar pukul satu, dan ada juga yang dengan arak-arakan atau pawai dengan di selingi oleh pukulan rebana dan hadrah. Menggunakan pakaian kebesaran berupa gamis ditambah sorban bagi lelaki, dan pakaian gaun dipadu hijab yang indah bagi para perempuan, arak-arakan tadi akan berjalan berkeliling kampung diiringi tabuhan rabana.

Khata Karo`a ini juga mempunyai kesimpulan untuk masyarakat agar mempelajari Alquran sesuai perkembangan kepribadian manusia mulai dari kanak-kanak, anak-anak, anak, pra remaja, remaja, pra dewasa dan dewasa. Pada kondisi kanak-kanak diharapkan agar bisa memahami seni baca Alquran dan ketika sudah menjadi anak diharapkan bisa memahami setidak-tidaknya huruf arab aksara Alquran untuk menjadi pedoman kehidupan. Karena sejak masuknya Islam di Bima keseluruhan tata cara menulis dan membaca dilakukan dengan huruf arab melayu. [] - 05

Sumber : http://budaya.kampung-media.com/2015/10/09/tradisi-khata-karoa-di-bima-12785

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun