Mohon tunggu...
Adi Guntara
Adi Guntara Mohon Tunggu... -

aku saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Detik.com Tumben Tidak Memberitakan Jokowi. Berpihakkah..?

14 April 2014   17:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabar pengusiran Jokowi oleh Puan Maharani yang digulirkan The Jakarta Post, kembali memanaskan dunia pemberitaan. Terkait dengan hal tersebut, PDIP dan Jokowi segera membuat bantahan. Yahoo adalah salah satu yang memberitakan sanggahan pengusiran tersebut, baik dari pengurus PDIP maupun dari Jokowi sendiri.

Saya mencoba berita versi lain ke situs detik.com. Untuk mendapat berita-berita terhangat, saya lebih mengandalkan media itu daripada Yahoo yang biasanya dipakai sebagai email. Tapi, ternyata detik.com tidak memberitakannya sama sekali,  baik masalah pengusiran maupun masalah bantahan-bantahannya.

Cukup aneh juga tidak ada beritanya di sana, tumben-tumbenan ketinggalan berita dan tidak memberitakan Jokowi dalam kasus tersebut. Apalagi media online selalu memberitakan Jokowi, dari hari ke hari  hari sejak satu setengah tahun lalu ketika beliau menjadi DKI-1, termasuk memberitakan Jokowi pesan nasi setengah selagi kunjungan ke rumah seseorang yang sebenarnya tidak memiliki nilai berita sama sekali. Menjelang Pileg 9 April kemarin, halaman muka detik.com didominasi warna merah dengan logo JKW4P di kiri-kanan yang di blok merah tersebut.

Dalam bayangan saya, jika berita yang disampaikan The Jakarta Post itu hoax dan fitnah, pasti detik.com memberitakan bantahan PDIP dan Jokowi itu besar-besar. Tetapi kali ini tidak juga, atau memang kedua kejadian (pengusiran dan bantahan) itu kedua-duanya tidak pernah terjadi. Bahkan ketika searching Puan Maharani, sama sekali tidak ada info yang menyinggung peristiwa itu.

Apa yang terjadi dengan detik.com? apa sudah bosan memberitakan Jokowi, atau menyortir bahwa hal tersebut tidak perlu diberitakan. Jika hal kedua yang terjadi, artinya detik.com sudah tidak bisa dipercaya lagi sebagai sumber berita karena ada keberpihakan kepada suatu pihak……

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun