Mohon tunggu...
Leistar Adiguna
Leistar Adiguna Mohon Tunggu... -

Penulis lepas dan videographer. Alumni Jurusan Televisi ISI Yogyakarta dan Pondok Modern Darussalam Gontor.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengayuh Nasib

9 Agustus 2013   21:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah engkau mengayuh nasib selepas fajar hingga senja menepi?
Jika tak pernah, tak usah membual.
Perhatikan saja mereka yang mengais, mengayuh, mencuci, dan memasak nasib.
Dan mereka akan menjawab semua tanda tanyamu tentang nasib, soal nasib, dan seluruh tetek-bengek nasib.
Tumpahkan saja nasib dalam secangkir kopi lalu aduk hingga merata, dan apapun yang engkau rasa, itulah nasibmu.
Semanis dan sepahit apapun rasa nasib itu, tetaplah mengayuh nasib.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun