Mohon tunggu...
Adif Purwanto
Adif Purwanto Mohon Tunggu... -

liverpool

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat Kecil untuk Presiden

25 Oktober 2013   18:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:02 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13826975321839397968

s

Salah satu foto dari tanaman padi yang gagal panen karena hama wereng. Ada ratusan petak tanah di desa kami yang mengalami hal sedemikian. Hal ini merupakan kegagalan panen yang ketiga dalam setahun ini. Pada awal tahun ini kami para petani merugi cukup banyak saat itu adalah musim kemarau yang panjang. Sebagian besar lahan sawah kami tanami dengan padi akibatnya saat itu kami mengeluarkan banyak uang untuk beli solar karena sumber yang keluar seperempat dari sumber air normal yang keluar. Bahkan salah satu dari kami sudah berganti-ganti tempat dari lahan kami untuk mencari sumber air. sudah beberapa kali mengebor tanah hasilnya tetap sama sumber air masih kecil. Kami para petani hanya bisa mengelus dada dan bersabar ini adalah kehendak alam. Padahal untuk menanam pada awalnya itu adalah hasil panen sebelumnya. Pada musim panen kedua dalam tahun ini kami terpaksa mengutang kepada juragan padi atau seseorang yang menampung hasil panen padi di desa kami. Semua berjalan baik-baik saja sesuai perhitungan kami pada saat awal menanam padi dan saat itu sudah mulai masuk musim hujan, Jadi kami tidak terlalu kesulitan untuk air. Bencana itu tiba saat usia padi memasuki siap untuk dipanen, entah dari mana datangnya serangga-serangga walang yang memakan padi kami. Semua dari kami mengeluh hasil panen hanya menghasilkan beberapa kwintal saja dan lagi-lagi kami merugi besar, Bahkan lebih besar dari sebelumya Masih trauma dengan hasil panen sebelumnya kami menyakinkan diri bahwa pada musim panen yang ketiga ini kami akan mendapat untung. Semuanya berjalan baik-baik saja saat awal musim tanam. saat musim panen hampir tiba hama wereng mengambil alih padi kami. Sedikit demi sedikit mereka mengambil alih dengan pasti mematikan tanaman padi dari pucuk sampai akarnya berlahan tapi pasti. Secara tidak langsung mereka membunuh keluarga kami secara berlahan. Airmata dan kesedihan itu tumpah dan tak terbendung lagi. Padahal dalam setahun ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyehjahterakan keluarga kami dengan bertani. Kepada siapa kami mengadu tidak ada respon dari para pemerintah untuk membantu kami. Kami hanya akan makan dari hasil olahan tanah ini adalah warisan dari leluhur kami. Bantulah kami wahai Presiden ibu pertiwi kami. Sebenarnya hanya butuh beberapa menit saja dari waktu anda dan itu akan mengubah seluruh hidup kami. Tengoklah kami para petani di desa Sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Kami sudah banyak terlilit hutang untuk menanam padi untuk mengenyangkan perut seluruh rakyat indonesia. Bantulah kami kami mohon dengan sangat,  Tolonglah makmurkanlah hidup kami para petani kecil..sekali lagi bantulah kami memohon dengan sangat... Terima Kasih

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun