Mohon tunggu...
Adie Sachs
Adie Sachs Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Itu

Happy and Succesfull... #Alert #Reveal

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menguasai Asia Mengangkangi Amerika

20 Oktober 2012   07:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:36 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

"Macan Asia" adalah istilah yang samar-samar dan me-lena-kan, tetapi Indonesia seharusnya layak untuk gelar itu ditinjau dengan ukuran apa pun, seperti: luas wilayah dan letak strategisnya, jumlah dan dinamisme dari penduduknya, nilai dan tingkat pertumbuhan ekonomi belakangan ini dan kekuatan militernya.

Indonesia seharusnya telah menjadi salah satu dari sejumlah kecil negara yang memiliki kepentingan nasional yang signifikan dalam setiap isu utama dunia.  Dan mungkin yang paling penting, Indonesia adalah salah satu negara secara luas dipandang sebagai penantang serius untuk dominasi AS di Asia.

Memang, kebangkitan Naga Asia seperti Cina telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu akan segera membanjiri para tetangga dan suatu hari nanti juga menggantikan Amerika Serikat dalam hegemoni global.

Tapi persepsi luas terhadap China sebagai kekuatan baru yang agresif - ekspansionis tidak disukai banyak negara lain. Namun dengan pengaruh China yang tumbuh secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, juga menimbulkan kesan bahwa  kebijakan luar negeri Beijing terlalu defensif dan belum banyak berubah sejak era Perang Dingin.

Sementara itu Indonesia masih terlalu sopan dan terkenal teralu sungkan dalam politik bebas aktif yang dicanangkan sejak era Bung Karno. Sebenarnya strategi Jakarta untuk 'menumpulkan' pengaruh destabilisasi dari luar negeri, untuk menghindari kerugian teritorial, untuk mengurangi kecurigaan tetangga  sangat tidak berdasar. Jika yang dikorbankan adalah visi "kesetaraan dan kesejajaran dalam politik dunia"

Walaupun ada kepentingan jangka pendek seperti  mempertahankan pertumbuhan ekonomi dapat dibenarkan.

Apa yang telah berubah dalam hampir dua dekade terakhir adalah bahwa Indonesia sekarang begitu sangat terintegrasi ke dalam sistem ekonomi dunia. Dimana  skala prioritas internal/dalam negeri dan regional  telah menjadi satu kesatuan dalam bagian tertentu. Walaupun dasar ekonomi sebuah negara yang berbasis pasar domestik seringkali dihancurkan pemerintah sendiri karena mengutamakan produk luar. Impor garam, misalnya.

Ekonomi dan militer Indonesia serta laut yang luas seharusnya dapat menentukan peran Jakarta dalam eksistensi pegaruh kepada dunia, sehingga justru dunia internasional-lah yang  akan melayani kepentingan Indonesia selain  memenangkan penerimaan asing atas dominasi Indonesia di kekuasaan Asia.

Yang terdepan di antara kekuatan-kekuatan dunia, tentu saja Amerika Serikat, dan mengelola hubungan AS-Indonesia yang  penuh tantangan seharusnya menjadi kebijakan utama luar negeri Merdeka Utara,  tanpa menjadi boneka.

Mungkin orang Amerika bertanya-tanya apakah ada manfaat dari  kebangkitan Indonesia,  baik untuk kepentingan AS sendiri atau justru merupakan ancaman menjulang bagi sekutu AS lainnya??

Sekali lagi, ini bukan untuk kepentingan jangka pendek.  Peran Indonesia tanpa membicarakan Amerika adalah sesuatu yang tidak mungkin.  Dan menjadi Macan Asia tanpa membandingkan dengan Cina juga merupakan sebuah kekeliruan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun