[caption id="attachment_248797" align="aligncenter" width="434" caption="U.S. Navy to deploy sea-based laser weapon"][/caption] Angkatan Laut AS mengatakan akan menngembangkan dan menerapkan untuk pertama kalinya senjata laser pada salah satu kapal perangnya yang mampu menembak jatuh drone dan melumpuhkan kapal. Senjata itu dirancang sebagai langkah menuju transformasi persenjataan. Karena bergantung pada sistem listrik, maka senjata ini tentu hanya dapat menembak selama ada aliran listrik namun dengan biaya kurang dari (satu) 1 dolar AS per tembakan. Bandingkan dengan ratusan ribu dolar biaya untuk menembakkan sebuah rudal, dan kita dapat mulai melihat manfaat dari kemampuan senjata ini selain efisiensi biaya. Tapi jangan senang dulu karena Prototipe, yang sedang dikembangkan saja menelan biaya antara 31 hingga 32 juta dollar AS. Prototipe ini rencananya akan dipasang di kapal perang USS Ponce, yang digunakan sebagai markas terapung di Timur Tengah, medio Oktober, 2014. Menurut Kepala Bagian Riset AL Amerika, Laksamana Matthew Klunder, mengharapkan bahwa penangkal rudal Angkatan Laut suatu hari nanti tidak hanya akan mampu untuk "sekedar menghindari" sinar laser yang sangat akurat dengan kecepatan cahaya. Kelemahan, Sebuah laporan baru dari Congressional Research Service memuji teknologi laser ini, tetapi juga mencatat kelemahan, termasuk potensi tanpa sengaja bisa menghantam satelit atau pesawat udara sipil. Cuaca juga mempengaruhi laser. "Laser mungkin tidak bekerja dengan baik, atau sama sekali lumpuh jika hujan atau kabut, menjadikan laser bukan solusi senjata semua kondisi" menurut laporan SRS yang dikeluarkan pada 14 Maret lalu. [caption id="attachment_248798" align="aligncenter" width="464" caption="Photo: eandt.theiet.org/news"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H