Kita dengan mudah melihat kata-kata cacian, makian, hujatan dan hinaan lengkap berasal dari pengguna internet asal Malaysia, termasuk di Kompas.com. Sampai-sampai, teman sesama netter menyarankan jika ingin lancar mecaci maki, belajarlah dari orang Malaysia.
Untuk mencaci maki, orang Malaysia masih unggul dari Indonesia, yang sangat disayangkan orang Indonesia ikut terpengaruh menyebakan kebencian pada sesama agama, ras, lain agama dan seterusnya. Maka toleransi pun ikut terdegradasi.
Tidak mengherankan, kebencian Melayu, Cina Malaysia pada WNI/TKI adalah buah dari rasisme yang subur makmur sentosa di negeri Yang Dipertuan Agong itu.
Jika Malaysia Trully Rasis, haruskah Indonesia menjadi Wonder-fool?
Apa yang perlu kita pelajari dari Malaysia adalah kemakmurannya tidak sebaik toleransinya...
=SachsTM=