Pembantaian di Gaza adalah fase terbaru dari Israel yang telah melancarkan terhadap rakyat Palestina selama lebih dari 60 tahun. Tujuan dari perang ini tidak pernah berubah: penggunaan kekuatan militer yang luar biasa untuk membasmi Palestina sebagai kekuatan politik, kekuatan yang mampu melawan perampasan berkelanjutan Israel atas tanah air mereka.
Perang Israel terhadap warga Palestina telah menjadikan Gaza dan Tepi Barat seperti sepasang penjara politik raksasa. Tidak ada yang simetris tentang perang ini dalam hal prinsip, taktik atau konsekuensi. Israel bertanggung jawab untuk memulai dan memperkuat permusuhan atau mengakhirinya.
Israel harus dihentikan. Tidak cukup sekedar menyerukan gencatan senjata lain, atau bantuan kemanusiaan lainnya.
Hal ini tidak cukup untuk mendorong pembaruan dialog dan meneriakkan keprihatinan atas penderitaan kedua belah pihak. Jika kita percaya pada prinsip demokrasi menentukan nasib sendiri, jika kita menegaskan hak untuk melawan agresi militer dan pendudukan kolonial, maka kita wajib untuk mengambil sikap ... melawan Israel, bersama dengan rakyat Gaza dan Tepi Barat.
Kita harus melakukan apa yang kita bisa untuk menghentikan Israel, menghentikan perang. Israel harus menerima kenyataan bahwa keamanan tergantung pada keadilan, toleransi dan hidup berdampingan secara damai dengan tetangga-tetangganya, bukan dengan mengumbar kekerasan.
Israel harus segera dan tanpa syarat mengakhiri serangannya ke Gaza, mengakhiri pendudukan Tepi Barat, dan melepas semua klaim untuk memiliki atau menguasai wilayah di luar perbatasan tahun 1967.
Kita harus menyerukan kepada pemerintah dan segenap rakyat Indonesia, ASEAN, ASIA dan AFRIKA tanpa terkecuali untuk mengambil segala langkah yang diperlukan yang memungkinkan agar Israel sadar akan kewajibannya untuk mematuhi tuntutan segenap rakyat Palestina dan kita semua, dimulai dengan boikot, divestasi dan sanksi.
Indonesia dan ASEAN bisa menutup jalur Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) terhadap kapal dagang asing yang berhubungan dengan Israel, dan Australia (jika itu harus).
Diperlukan tindakan drastis untuk menghentikan tindakan yang diluar perikemanusiaan...
Lepaskan dari isu sempit Agama. Masalah Israel bukan mengutuk keistimewaan Israel, Yakub, Umat Allah... Melainkan Tindakan atau kelakuannya yang tidak menunjukkan derajatnya sebagai Pilihan Tuhan...
Sentimen Agama tidak akan menghentikan Israel. Tetapi Solidaritas Kemanusiaan adalah Restu Allah bagi penghentian kekejaman Zionisme.