[caption id="attachment_203690" align="aligncenter" width="512" caption="Eko Yuli Irawan (AFP)"][/caption] Atlet angkat berat Eko Yuli Irawan kembali mempersembahkan medali perunggu bagi kontingen Garuda. Dengan total angkatan 317kg, pada saat-saat terakhir mampu disamakan atlet asal Kolombia dengan total angkatan yang sama, namun Eko Yuli hanya berhak atas Perunggu tersebut karena aturan "berat badan" jika total angkatan yang dihasilkan sama. Sayang sekali Eko Yuli hanya lebih berat hampir 1 (satu) ons saja dari Oscar, atlet asal negara pelarian koruptor Nazaruddin - Kolombia. Yang menggembirakan, Eko Yuli berhasil mengalahkan juara dunia sebelumnya asal Cina di angkan Snatch juga dalam angatan Clean and Jerk. Hingga atlet asal Cina itu hanya berada d posisi perunggu atau ketiga sampai Oscar, atlet asal Kolombia membuat kejutan besar dengan memecahkan rekor dunia Clean and Jerk dengan angkatan 177kg. Itu pun dengan 3 kali percobaan. Sebelumnya di angkatan Snatch Eko Yuli dengan angkatan 145kg jauh meninggalkan Oscar yang hanya mampu mengangkat 140kg. Adapun medali Emas diraih Korea Utara, yang juga memecahkan rekor diangkatan Snatch dengan angkatan 152kg dan Clean and Jerk 172kg. sama dengan angkatan Eko Yuli sendiri. Bagaimanapun medali pertama untuk Indonesia ini begitu menggembirakan. Karena perjuangan Eko Yuli Irawan sudah terlihat amat sangat maksimal hingga ia tampak terpincang cedera dan menahan sakit dikaki kanannya saat angkatan terakhir diusahakannya. Cedera ini sepertinya juga yang membuat ia memutuskan tidak menganggat timbangan yang lebih lagi dan pasrah pada atlet lain yang berusaha mengejar pencapaian angkatannya. Selamat Eko dan Saluttt....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H