Harus diakui, semua perkiraan dan tuduhan pada Mega soal situasi terkini sebenarnya hanya untuk memperkuat argumen bahwa di negeri kita sekarang, yang menentukan adalah Megawati.
Â
Mega vs SBY?
Â
Lebih lanjut, beberapa pengamat memperluas tudingannya soal keinginan Presiden Jokowi menjadikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. BG yang sudah lolos uji patut dan layak di paripurna DPR untuk menggantikan Jenderal Sutarman yang sebenarnya belum habis masa jabatannya. Masa jabatan Sutarman inipun masuk arena yang ikut meramaikan polemik, hingga soal benarkah beliau diberhentikan dengan hormat atau sesungguhnya mengundurkan diri?
Â
Â
Namun para pengamat politik tidak lupa memberi bumbu dengan menebar aroma perseteruan kekuasaan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam benak pengamat, keduanya mencoba memainkan peranannya untuk mencari celah bagaimana menyelamatkan seluruh aset kekuasaan dan kebijakan mereka sebelumnya sehingga tidak terjerat masalah hukum.
Â
Tak bisa dipungkiri bahwa terlihat jelas adanya persaingan para jenderal polisi untuk eksistensi kelompok atau faksi mereka. Biasanya mereka juga bersimpati pada partai tertentu. Penetapan tersangka oleh KPK terhadap BG tentunya menguntungkan kelompok pesaingnya. Faksi pro Mega dan pro SBY ini merupakan bentuk lain dari persaingan Presiden ke-5 Megawati dengan Presiden ke-6 SBY melalui pencalonan Kapolri.
Â