Tanpa kita sadari anak anak kita sudah dimasuki oleh bibit radikalisme. anak anak kita bahkan tidak tahu bahkan protes saaat dirinya dilarang membuka hp dengan teriakan/
" Halah mama ni brengsek! segala ga boleh..katanya aku harus banyak mengenal ilmu  dari google dan menambah ilmu dari internet ?? "
Hahahah cerdas kan Jawaban anak anda? Lalu mau sampai kapan bahasa kotor diumbar tanpa sensor di media sosial bahkan di lontarkan dengan demikian sistematis hingga seolah bahasa kasar dan fulgar menjadi hal yang lumrah?Dan sah.
Alih alih jika tulisan saya ini dibaca orang itu (Pelaku radikal). Mereka pasti bilang..Â
"Itu sih tergantung anaknya dan orang tuanya  mas. tinggal kita saja bagai mana caranya  membentengi  diri dan keluarga kita . Ga usah mengguruilah.. ini era teknologi moderen semua orang yang pegang hp sudah pintar dan cerdas!"
Hahahahaha sudah kuduga, ternyata benar kan ?
Yang menjawab  artikel saya adalah orang yang terdampak  dari isi tulisan saya. Karena saya tahu dia pelaku bulying yang ulung dan licik.Â
Dia yang menggerogoti akidah agamanya dengan kelakuanya dan ke sok sucianya ? Gimana yah?? akh saya ralat akh Dia ga pantas menyandang gelar Ulama terlalu Suci. Karena dia ga paham dengan kesucian Kata katanya sendiri....Â
Ayo  Pendengar...
Kita kembali megajarkan budaya toto kromo. Dengan membudayakan ajaran  agama  jangan mengagamakan budaya!
Pendengar yang budiman mohon maaf atas tulisan saya ini jika masih ada yang cengar cengir karena tersindir! Jika penasaran ingin mendengarkan Radio seperti jaman belum ada internet? klik di sini yah?Â