Mohon tunggu...
Jupon Libes
Jupon Libes Mohon Tunggu... -

Wanita dari Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Krisis vs Stabilitas Sistem Keuangan

21 November 2014   19:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses perubahan kondisi perekonomian Indonesia dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik pada periode tertentu. Kondisi krisis ekonomi Asia tahun 1997/1998 dan krisis ekonomi dunia yang dipicu oleh kasus subprime mortage tahun 2008.  Dampak kerusakan perekonomian dunia lebih kuat dibandingkan krisis Asia tetapi krisis ekonomi Asia menimbulkan dampak yang sangat serius pada  kestabilan perekonomian nasional. Mengapa perekonomian nasional lebih stabil terhadap krisis ekonomi dunia dibandingkan krisis ekonomi Asia?

Perekonomian nasional lebih stabil pada saat krisis ekonomi global dikarenakan beberapa faktor. Faktor kehati-hatian sektor perbankan dan lembaga keuangan dalam pemberian kredit yang sebelumnya negara sangat royal memberikan kredit sehingga terjadi kredit macet. Selain itu kebijakan pemerintahan yang lebih baik setelah melalui krisis ekonomi Asia yaitu menjaga likuiditas dan menurunkan bunga acuan (BI rate) sehingga sektor rill lebih terjaga dari krisis ekonomi dunia. Kebijakan pemerintah yang sangat penting selama  ini untuk menguatkan secara finansial adalah Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang fokus menghindari terjadinya krisis ekonomi nasional agar para investor menanamkan modalnya.

Perekonomian nasional dapat tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi global dan cukup stabil dibandingkan negara-negara maju lainnya dikarenakan stabilitas sistem keuangan yang menjaga kenyamanan para depositor dan investor dalam memberikan kesempatan untuk mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparan. Pada proses pemulihan ekonomi dunia saat ini stabilitas makro ekonomi  dikuartal ketiga 2014 menurut Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) Senin, 6 Oktober 2014 dalam keadaan solid ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Dinamika perekonomian global dan nasional mempengaruhi nilai tukar rupiah, pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang cukup berfluktuasi.

Perkembangan kondisi stabilitas sistem keuangan harus tetap diwaspadai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional seperti kondisi perekonomian global serta pergerakan harga komoditas penting. Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga kondisi ini diantaranya harus melakukan kebijakan yang lebih baik lagi dan koordinasi terarah pada pasar uang dan pasar modal serta mempersiapkan langkah-langkah jika terjadi krisis global yang mengganggu perekonomian nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun