Mohon tunggu...
Jupon Libes
Jupon Libes Mohon Tunggu... -

Wanita dari Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

The Power of ‘Rakyat’

30 November 2014   19:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:26 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul                        : Revolusi dari Desa;   Saatnya dalam Pembangunan PercayaSepenuhnya kepada Rakyat

Penulis : DR. Yansen TP., M.Si

Penerbit: Elex Media Komputindo

Cetak : I, Oktober 2014

Tebal: 224 Halaman

ISBN: 978-602-02-5099-1

The Power of  ‘Rakyat’

Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat luas dengan dikelilingi lautan samudra yang dikelola oleh kepemerintahan RI terpusat di ibu kota Jakarta.  Perkembangan kehidupan  perekonomian yang dirasa kurang merata bukan semata kesalahan pemerintahan pusat saja. Saat ini pemerintah pusat sudah memberikan kebijakan untuk setiap daerah dalam berlombang memajukan perekonomian daerahnya masing-masing.  Desa tertinggal di wilayah perbatasan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Timur dengan Serawak Malaysia ini memiliki konsep pembangunan untuk kemajuan perekonomian desa didukung dengan partisipasi masyarakat desa tersebut.

Desa  Malinau yang terkenal dengan julukan Heart of Borneo memiliki komitmen sebagai kabupaten konservasi terbesar di Indonesia dan salah satu paru-paru dunia ini memiliki perancangan pembangunan desa. Teknik perancangan pembangunan ini didasari oleh visi kabupaten Malinau yaitu “Terwujudnya Kabupaten Malinau yang Aman Nyaman dan Damai Melalui Gerakan Desa Membangun”. Selain visi dalam perancangan pembangunan ini juga memiliki sepuluh misi yang dapat dijabarkan menjadi empat pilar pembangunan sebagai fokus pembangunan yang perlu mendapatkan prioritas menjadi dasar percepatan pembangunan. Empat pilar utama ini menjadi indikator strategis pembangunan untuk masyarakat desa yaitu ; Pembangunan Infrastruktur Daerah , Pembangunan SDM, Pembangunan  Ekonomi Kerakyatan dan Pembangunan Sektor Kepemerintahan.

Komitmen  kabupaten Malinau mewujudkan Malinau sebagai kabupaten pariwisata, membangun pertanian melalui revitalisasi dan mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai rumah sakit rujukan menjadi motivasi masyarakat desa agar membangun pemerintah desa yang mandiri (local self government). Pemerintahan desa mandiri didukung dengan “Gerakan Desa Membangun” yang terkenal dengan sebutan GERDEMA ini menuntut suatu perubahan yang sistematis dan menyeluruh. Terdapat tiga belas nilai keberhasilan dari GERDEMA sebagai  indikator peningkatan pembangunan desa. Konsep GERDEMA di kabupaten Malinau termasuk dalam penerimaan penghargaan Innovative Government Award dari Kementrian Dalam Negeri.

GERDEMA tidak saja melibatkan pemerintahan pusat dan daerah melainkan segala keputusan masyarakat desa menjadi dasar pertumbuhan pembangunan desa.  Mekanisme upaya kelancaran strategi  pelaksanaan GERDEMA dibuat berdasarkan fungsinya dari tingkat pemerintahan daerah, lembaga daerah,  masyarakat dan pihak swasta demi keberhasilan pembangunan desa. Rekam jejak dalam menjaga konsistensi dalam mencapai tujuan GERDEMA kabupaten Malinau tertulis pada buku “Revolusi Desa” sehingga dapat dipahami dan dimengerti tentang motivasi, profil dan indikator keberhasilannya.

Karya tulis hasil kajian doktoral Bupati Malinau kedua, Dr. Yansen TP., M.Si yang dikemas dalam desain buku yang sederhana ini dapat menginspirasi pemerintah daerah dan masyarakat desa lainnya. Pembahasan yang sangat detail pada penjabarannya dengan lampiran berupa bagan dan tabel. Tulisan antara setiap pembahasan yang kurang terstruktur menjadikan pembaca sulit mendapatkan inti setiap bagian pembahasannya sebelum membaca hingga bagian isi halaman terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun