CIAWI--Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Ciawi, Teguh Irianto mengatakan harga komoditas pertanian khususnya cabai naik saat kondisi cuaca ekstrem.
"Kenapa harga tinggi? Karena cuaca sedang ekstrem, biaya perlu lebih. Kalau kondisi sedang bagus, harga cabai hanya di kisaran lima belas hingga tiga puluh ribu dengan nilai jual di pasar empat puluh ribu per kilogram. Berbeda saat ini, harga di pasaran bisa mencapai lima puluh lima ribu hingga enam puluh ribu, karena dari petani sudah mencapai harga empat puluh ribu."Ujar Teguh, pada Jum'at (28/02/2020)
Teguh Iriyanto mengatakan kondisi cuaca ekstrem sangat rentan untuk komoditas cabai yang sensitif. Cabai mudah busuk dan gampang terserang hama jika kondisi cuaca ekstrem saat ini, dengan intensitas tinggi hampir setiap hari. Akibatnya, biaya pemeliharaan melambung tinggi. Petani di Ciawi biasanya mengganti komoditas yang kurang bagus dalam cuaca ekstrem dengan komoditas lain yang tahan dengan kondisi agroklimak saat ini, seperti mentimun, sawi dan jagung manis.
Lebih lanjut Teguh yang menaungi pertanian di tiga Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Cisarua mengatakan permintaan yang tetap, tapi produktivitas yang menurun, membuat komoditas cabai merah merangkak naik.
"Biasanya Timun. Harga jualnya lebih rendah, dengan seribu rupiah per kilo, tapi sampai tiga puluh ton per hektar. Bawang daun, sawi, mentimun sering dijadikan komoditas peralihan saat cabai tidak cocok dalam kondisi cuaca ekstrem, karena komoditas tersebut cepat dipanen dan cukup tahan kondisi cuaca ekstrem." Katanya saat ditanya komoditas lain yang biasa petani tanam saat kondisi cuaca ekstrem.
Linah, 34, salah seorang pengusaha makananan mengatakan, harga saat ini meskipun naik tetap normal. Ia masih bisa membeli cabai merah untuk usaha kateringnya. "Masih normal untuk harga enam puluh ribu perkilo, pernah kalau naik bisa mencapai tujuh puluh lima kilo." Ujar Linah. Ia berharap, kondisi ini bisa dipertahankan atau bahkan harga komoditas cabai bisa turun agar ia tak mengurangi produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H