Mohon tunggu...
Adie Puing
Adie Puing Mohon Tunggu... wiraswasta -

Buktikan Apa Yang Kalian Katakan Kalau Hanya Omong Burung Beopun Bisa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Kemerdekaanmu dalam Cengkeraman Setan

20 Januari 2012   04:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1326991701345194390

Indonesia......... Dalam sesaknya  derita rakyatmu engkau berkecamuk  mencoba tabahkan  beratnya cerita-cerita duka Rakyatmu Indonesia....... Namamu begitu besar untuk dunia dengar.... Walau sebenarnya banyak diantara Rakyatmu Yang mati terkapar liar Indonesia....... Namamu Tak Pernah Terbaca  Tenang Disetiap lembaran Surat Kabar Kemerdekaan yang Rakyat  rasakan hanyalah simbol-simbol permainan para penguasa yang Yang telah dirasuki nafsu-nafsu  setan. Mereka setan yang haus akan kekuasaan Setan yang  gila akan jabatan setan yang rakus akan uang...... setan-setan  yang menjadikan indonesia selaksa hidup didalam neraka Dalam kelamnya kisah duka   Rakyat Indonesia yang semakin  hitam setanpun berubah menjadi Iblis Iblis yang tak akan pernah iba melihat Rakyatnya  menangis Iblis yang selalu Menebarkan dendam-dendam kesumat kepada Rakyat Sedang Sang Iblis  Masih bisa bercumbu liar  diatas kursi Singgasananya Merekapun  lupa akan luka Rakyatnya yang  semakin sakit menyayat  hati.. Oh ...Indonesia Kemanakah rakyatmu yang tetap  Manusia dan bukanlah  Iblis  seperti mereka-mereka Itu  akan mengadu keluh . Kepada siapakah Rakyatmu bisa berlindung Dosa seperti  apakah yang Rakyatmu perbuat  hingga Rakyatmu harus menanggung  sendiri derita hidup yang tak pernah kunjung henti di Negeri sendiri. Mungkinkah  sampai nanti sampai air mata Rakyatmu berubah menjadi air mata darah Yang resah dan akhirnya mati menunggu kejayaan Indonesia  yang Rakyat impikan ternyata hanyalah sebuah khayalan dalam cengkeraman-cengkeraman setan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun