Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Buruh - Pacarnya Hades 🖤

Homo Sapiens yang brojol enam dekade silam, dengan kondisi prematur. Berbobot fisik kurang dari satu kilogram. Tinggal di koordinat bumi 104°8' - 108°41' BT dan 5°50' - 7°50' LS. Setelah menghabiskan ribuan kaleng susu formula, ia tumbuh dewasa seperti kebanyakan pria umumnya yang suka memanjat pohon toge dan bolos sekolah. Selepas usia 20-an, Ia mengklasifikasikan dirinya sebagai manusia hermafrodit secara metaforis— tergantung siapa yang mencintainya. Binatang rasional ini hobi menyesatkan diri bersama pikiran-pikiran liar nan berbahaya. Ia jelajahi ruang makrokosmos hanya demi mencari sebuah tanda tanya, Memiliki itu Apa? Kesibukan sekarang menjadi pecandu senja, penikmat pisang goreng, dan sesekali menyapa Tuhan jika sedang ingin. Ia dapat dikontak lewat surel pecandusenja[at]duniatipu.com. Atas penghayatan demi penghayatan pengunjung diucapkannya terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keselek Dodol Belanda

12 Desember 2024   00:42 Diperbarui: 12 Desember 2024   00:42 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat menggunakan DALL-E AI.

aku tahu kau begitu lahapnya
melumat manis potongan buah pepaya
sampai-sampai ada yang nyangkut
di geligimu. tiga bulu; bulu terlarang
yang tumbuh di bagian tubuh paling bawah
berbatasan dengan dada dan pundak,
mengintai renyah sunyi yang kau ejan memesona.
alohai, alohai 

aku tahu kau begitu muntahnya,
menjilat permukaan usus buntu,
sampai-sampai ada yang nguap di sendawamu---
sebuah aduh, aduh terjorok yang menjalar
antara selangkangan dan tenggorokan,
berbatas pankreas dan testis sebelah kanan

di tengah tubuh itu, keselek dodol Belanda,
jejak aren yang memelintir absurd
dari geligi hingga batang esofagus

di tubuhmu, rongga gelap berdenyut,
menghela tarikan gas metana yang tak pernah selesai.

**

M Sanantara
Bgr, 12122024, saat menunggu film Werewolves

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun