Mohon tunggu...
Adi Chandra
Adi Chandra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melahirkan Pemimpin Berkualitas

16 Maret 2017   17:44 Diperbarui: 16 Maret 2017   17:56 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Pendidikan politik merupakan faktor utama upaya melahirkan pemimpin yang berkualitas tanpa korupsi di Indonesia. Sasaran utama pendidikan politik yang dilakukan adalah masyarakat dengan tingkat pemahaman politik yang rendah, serta calon pemilih pemula yaitu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pendidikan politik akan berdampak baik dan efektif dalam partisipasi politik masyarakat (Pemilih Senior) dan pelajar (pemilih pemula) apanila dilaksanakan dengan berulang dan dimasukan kedalam mata pelajaran di tingkat SMP dan SMA. 

Dari penerapan pendidikan politik di kalangan masyarakat dengan pengetahuan politik yang kurang dan penerapan pada mata pelajaran di tingkat SMP dan SMA, partisipasi politik akan diikuti oleh masa intelek yang berlatar belakang pendidikan politik yang baik. Dari penjabaran barusan, penulis setidaknya menemukan beberapa faktor yang harus di tanamkan kepada masa yang mengikuti partisipasi politik. Adapun faktor tersebut adalah sebagai berikut: mereka harus mengetahui dampak dari partisipasi mereka dalam memilih pemimpin,  tujuan politik itu sendiri dan analisis calon pemimpin yang akan dipilih dalam Pemilu.  Sebagai dampaknya akan melahirkan pemimpin yang berkualitas tanpa korupsi di Indonesia".

Banyaknya kasus korupsi yang menimpa kalangan elit politik di Indonesia mengindikasikan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap partisipasi politik yang mereka lakukan dalam memilih calon pemimpin selama ini, Kelemahan tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendidik masyarakat, khususnya di bidang Politik. Kurangnya pelaksanaan kegiatan yang mendidik masyarakat dalam bidang politik, cenderung membuat masyarakat masa bodoh dalam memilih calon pemimpin.

Dalam hal ini, pendidikan politik di kalangan masyarakat yang kurang atau bahkan tidak mengerti politik sama sekali, dirasa tepat untuk melahirkan pemimpin berkualitas tanpa korupsi di Indonesia.  Dalam pelaksanaanya, pendidikan politik dapat bersifat masal maupun perindividu. Adapun unsur- unsur yang perlu ditekankan ke dalam pendidikan politik itu sendiri adalah unsur- unsur yang menjelaskan partisipasi mereka dalam memilih pemimpin, penjelasan tentang tujuan politik itu sendiri dan apa saja yang perlu mereka ketahui tentang calon pemimpin yang mencalonkan diri. 

Setidaknya, mereka harus mengetahui dampak dari partisipasi mereka dalam memilih pemimpin akan melahirkan pemimpin pemerintahan yang hanya pantas diduduki oleh orang-orang yang berpotensi membangun, serta memiliki kemampuan untuk memimpin sebaik mungkin dalam menjalankan pemerintahanya.  Selain itu, masyarakat juga harus mengerti tujuan dari politik itu tidak hanya untuk memperoleh kekuasaan dan mempertahankanya, serta mereka juga harus memiliki landasan yang kuat dalam menilai calon pemimpin yang mencalonkan diri, apakah calon pemimpin  memenuhi syarat atau tidak.  

Pendidikan politik juga dirasa penting untuk  dimasukan kedalam mata pelajaran di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut mengingat pelajar ditingkat SMP dan SMA tidak lama lagi akan menjadi pemilih pemula yang juga berperan sebagai pemilih pemimpin dalam partisipasi politik perdananya. Dengan dimasukanya pendidikan politik dalam mata pelajaran di tingkat SMP dan SMA, partisipasi politik perdana mereka dalam memilih pemimpin tentunya akan lebih baik, mengingat mereka sudah menerima pendidikan politik di sekolah. 

Jadi, dengan penerapan pendidikan politik yang rutin dilaksanakan di kalangan masyarakat dan adanya mata pelajaran pendidikan politik di tingkat SMP dan SMA, akan menghasilkan masa intelek atau sederhananya orang-orang yang memiliki pengetahuan politik yang baik.  Dengan begitu, partisipasi mereka dalam memilih pemimpin akan lebih berisi dengan pengetahuan politik, sehingga pemimpin yang dilahirkan dari partisipasi atau keikutsertaan mereka dalam kegiatan politik seperti Pemilu, adalah pemimpin yang lahir dari kalangan intelek politik.

Lahirnya pemimpin dari seleksi yang dilakukan kalangan masyarakat serta pemilih pemula yang berlatar belakang pengetahuan politik yang baik tersebut, pastinya akan berdampak baik pada pemerintahan. Tidak hanya itu, tingkat terjadinya korupsi di kalangan pemimpin pemerintahan juga bisa ditekan. Untuk itu, pendidikan politik sangat diperlukan dalam upaya untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas tanpa koruspi di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun