Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perayaan Hari Guru di SMA Ananda

25 November 2013   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 25 November 2013, ada sesuatu yang spesial dalam upacara bendera di SMA Ananda Bekasi. Upacara bendera yang dihadiri 20 guru dan lebih dari 200 siswa itu dimulai pada pukul tujuh pagi. Upacara itu dipimpin siswa kelas XI IPA 2. Seperti sebelumnya, upacara itu pun berlangsung dengan hikmad. Semua peserta dan para guru melaksanakannya dengan tertib.

Pak Ali, selaku pembina upacara, menyampaikan ceramah singkat tentang pentingnya teknologi. "Teknologi seperti sebuah pisau," tuturnya. "Kalau digunakan seorang chef, pisau itu akan bermanfaat, sedangkan kalau dipakai pembunuh, itu akan berbahaya." Ceramah itu pun ditutup dengan suara tepuk tangan.

Namun, pada akhir upacara, tiba-tiba ada beberapa anggota OSIS yang datang membawa balon. Balon berwarna-warni itu diberikan masing-masing kepada dua siswa perwakilan dari kelas X, XI, dan XII.

Kami, para guru, pun diminta berbaris di depan lapangan. Satu per satu anggota OSIS membawa setangkai bunga mawar putih, yang kemudian diserahkan pada kami.

Perwakilan kelas yang memegang balon tadi maju dan menyampaikan ucapan terima kasih kami. "Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak-Ibu guru yang telah mengajar kami," tutur Indah yang mewakili kelas X. "Semoga Bapak-Ibu guru tetap bersemangat dan bersabar membimbing kami."

Setelah selesai, secara serempak, mereka melepas balon-balon itu. Para siswa pun bersorak gembira ketika balon itu melambung perlahan-lahan ke angkasa. Suatu pemandangan yang indah sekali.

Lalu, para siswa pun membentuk barisan dan mulai menyalami kami. "Selamat Hari Guru, ya, Bapak-Ibu," kata mereka sambil mencium punggung tangan kami.

Sebagai penutup, kami menyanyikan Himne Guru dan berfoto bersama.

Pada saat itulah kami merasakan suatu momen yang mengharukan. Kami merasa tersentuh lantaran ada penghargaan yang kami terima atas jasa kami. Jerih payah kami dalam mengajar sekian tahun akhirnya mendapat hadiah yang sangat manis sekali.

Terima kasih anak-anak kami atas persembahan yang luar biasa ini. Suatu saat nanti, kalau kita bertemu kembali, bukan sebagai guru dan murid, melainkan sebagai manusia yang bermartabat, kita akan mengenang hari ini dalam suatu nostalgia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun